Logo

Gerindra: Prabowo Suka Nasi Goreng Buatan Ibu Megawati

Reporter:

Senin, 01 July 2019 03:37 UTC

Gerindra: Prabowo Suka Nasi Goreng Buatan Ibu Megawati

Ilustrasi: Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Jakarta – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Pouyono menilai banyak pihak yang berupaya mengadu domba antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pasca putusan Mahkamah Konstitusi.

“Banyak lelembut-lelembut, siluman yang ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, dengan terus mengadu domba Prabowo dan Jokowi, Ibu Mega dan Prabowo, serta Gerindra dan PDI Perjuangan," kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu 30 Juni 2019.

Dia mengatakan banyak yang takut apabila Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersatu untuk melakukan pembenahan pemerintahan agar lebih baik.

BACA JUGA: Prabowo Tak Hadiri Pleno Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih

“Prabowo dan Ibu Mega itu sangat dekat secara pribadi dan bersahabat. Prabowo itu paling suka kalau makan nasi goreng buatan Ibu Mega, dan Prabowo sangat menghormati ibu Mega," ujar dia.

Dia menilai banyak yang terus mempermasalahkan tidak adanya ucapan selamat dari Prabowo bersama pasangannya, Sandiaga Uno kepada pemenang Pilpres 2019 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Padahal, kata dia, Prabowo-Sandi yang mewakili Gerindra sangat menghormati dan patuh dengan putusan MK tentang sengketa Pilpres 2019.

“Makna menghormati dan patuh terhadap putusan MK itu jauh lebih tinggi nilainya daripada sekadar mengucapkan selamat,” Arief melanjutkan.

BACA JUGA: PDIP Jatim Ajukan Mega Jadi Ketum di Kongres V

Menurut dia, Joko Widodo sebagai figur orang Jawa juga akan lebih senang dan bangga dengan penghormatan yang dilakukan Prabowo-Sandi terhadap putusan MK.

Karena itu, menunjukkan bahwa Pilpres 2019 sudah berjalan secara demokratis dan tidak ada kecurangan karena sudah diuji oleh MK secara konstitusional. Selanjutnya dia mengajak seluruh elemen yang mencintai NKRI untuk bersatu melawan pihak yang selalu membuat gaduh.

“Pesta demokrasi sudah usai dan syukur kepada Allah karena negeri kita selamat dari perpecahan,” jelasnya. (ant)