Rabu, 07 August 2019 16:17 UTC
DOA BERSAMA: Doa bersama untuk Mbah Moen di Gereja Katholik Santa Yosep, Kota Mojokerto. Foto: Karina.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Wafatnya ulama besar KH. Maimoen Zubair, Selasa 6 Agustus 2019 masih menyisakan duka mendalam bagi umat muslim di Indonesia bahkan umat non muslim khususnya pemuda lintas agama yang ada di Mojokerto.
Kali ini pemuda lintas agama yang ada di Kota Mojokerto, menggelar doa bersama untuk KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Gereja Katholik Santa Yosep, Jalan Pemuda nomor 7, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Rabu 7 Agustus 2019.
Nampak foto Mbah Moen diletakkan di atas sebuah meja kayu berwarna coklat tua, salah satu pemuda lintas agama meletakkan karangan bunga mawar di pigura foto. Tak luput lima lilin putih kecil mengelilingi pigura foto. Serta lilin putih besar yang diletakkan di sebuah kuningan tepat berada di depan pigura foto Mbah Moen sebagai lambang berkabung.
BACA JUGA: Mbah Moen Wafat, 800 Pelajar di Mojokerto Salat Gaib
Kekhusukkan doa bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing ini, dilaksanakan Pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) Mojosari, Pemuda Gereja Paroki, Paseban Majapahit, Ansor Kota Mojokerto, Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Mojokerto, dan Gusdurian.
Pastor Kepala Paroki Gereja Katolik Santo Yosep, Cornelius Tri Widya Cahya Utama menyebutkan, bahwasanya Mbah Moen salah satu tokoh agamawan Indonesia yang sejati.
"Mbah Moen merupakan tokoh kemanusiaan yang mempunyai pandangan tentang perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tandasnya.
BACA JUGA: Risma Teladani Konsistensi Almarhum Mbah Moen
Pastor berharap, ulama besar yang dimiliki oleh NU seperti KH. Maimoen Zubair atau biasa akrab disapa Mbah Moen diterima dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan.