Sabtu, 18 August 2018 03:01 UTC

Pray for lombok. Ilustrator: Cheppy
JATIMNET.COM, Surabaya – Gempa bumi kembali melanda wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tektonik yang terjadi pada Jumat, 17 Agustus 2018, pukul 22.35 itu tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dari hasil analisi BMKG bahwa gempa bumi ini menunjukan memiliki kekuatan 6,7 skala richter (SR), kemudian dilanjutkan pada pemutakhiran menjadi 6,5 SR.
Dengan episenter pada titik koordinat 7,40 Lintang Selatan dan 119,81 Bujur Timur, tepatnya di di laut pada jarak 141 kilometer arah Barat Laut Kota Labuan Baji, Kabupaten Menggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 541 kilometer.
“Melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi dalam akibat tekanan antara tarikan mantel ke bawah dan gaya mengapung mantel yang lebih kental di bawahnya,” katanya dalam releasenya, Sabtu, 18 Agustus 2018.
“Untuk hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini, dibangkitkan oleh adanya deformasi dengan mekanisme penyesaran naik (thrust fault),” ujar Rahmat Triyono.
Menurut dia, dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan juga dirasakan di wilayah Bima, Lombok Utara II SIG-BMKG (IV MMI), Waingapu II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Loteng.
Selain itu, juga dirasakan Kuta II SIG-BMKG (III MMI), Denpasar II SIG-BMKG (II-III MMI), Lobar I SIG-BMKG (II MMI). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Dari hasil monitoring ada aktivitas gempa susulan. Untuk itu kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkas dia.
