Sabtu, 22 December 2018 18:19 UTC
Ilustrator: Chepy
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dampak gelombang pasang yang menerjang pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan menyebabkan tiga orang meninggal dan 21 orang lainnya luka-luka.
Gelombang pasang menerjang permukiman dan hotel di pantai berlangsung secara datang tiba-tiba pada Sabtu 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.30 WIB.
“Data sementara dampak gelombang pasang pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya Minggu 23 Desember 2018 dini hari.
Lebih rinci Sutopo menyebut, di Lampung Selatan tercatat 3 orang meninggal dunia, 11 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 30 unit rumah rusak berat.
BACA JUGA: Gelombang Pasang Terjang Banten dan Lampung Selatan
Sedangkan di Kabupaten Pandenglang 10 orang luka-luka. Pendataan masih dilakukan. Kondisi malam dan gelap menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan. Bantuan disalurkan kepada masyarakat.
Kondisi pasang laut yang menerjang pantai sebagian sudah surut. Genangan dan material sampah masih banyak di permukiman.
Fenomena gelombang pasang ini bukan disebabkan oleh gempa bumi yang memicu tsunami atau pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau. Tetapi lebih disebabkan oleh dinamika laut dan pengaruh bulan purnama.
Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak ada tsunami. Penyebab tsunami adalah disebabkan gempa (umumnya gempa lebih besar dari 7 SR, pusat gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 20 km dan di zona subduksi), longsor bawah laut, erupsi gunung api dan jatuhnya meteor di laut.