Logo

FPTI Jatim Targetkan Kuota Delapan Putra dan Tujuh Putri di Pra PON XX

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 September 2019 08:46 UTC

FPTI Jatim Targetkan Kuota Delapan Putra dan Tujuh Putri di Pra PON XX

LINTASAN: Salah satu atlet putri menaklukkan lintasan papan panjat tebing. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur, Danu Iswara menargetkan bisa mendapatkan kuota delapan nomor untuk putra dan tujuh nomor putri di Pra PON XX panjat tebing. "Itu target kuota kami," kata Danu.

Kendati menurunkan enam atlet putra junior dan tiga atlet putri junior dalam kejuaraan kali ini, namun ia optimis target tersebut bisa tercapai. Setidaknya status sebagai tuan rumah memberikan keuntungan sendiri bagi tim Jawa Timur.

Harapan besar FPTI Jawa Timur untuk ajang Pra PON XX ada di nomor beregu. Jika beregu mendapat medali, untuk putra dan putri sudah bisa meloloskan masing-masing tiga orang.

Namun itu diprediksi tidak akan mudah, mengingat zona II merupakan grup neraka. "Semuanya berat karena di Jawa ini bisa ngomong grup neraka. Jadi siapa mentalnya kuat, bisa menang," tandasnya.

BACA JUGA: Lintasan Panjat Tebing Pra PON Zona II Siap Dipakai

Sementara Wakil Ketua FPTI, Ferry Ardianto mengaku memasukkan nomor combined dalam Pra PON XX Panjat Tebing.

Diharapkan pelatih nasional yang ikut turun bisa menemukan bibit baru untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024. Terutama zona II yang banyak dipenuhi atlet pelatnas.

"Ini jadi talent scouting. Kami akan melihat ada banyak pelatih yang hadir di sini. Pelatih nasional semua akan lihat potensinya juga," ujar Ferry usai membuka Pra PON XX Panjat Tebing zona II, Jumat 27 September 2019.

Combined yang melombakan tiga sport climbing, speed, lead, dan boulder menjadi satu menjadi nomor baru di panjat tebing. Di beberapa kejuaraan seperti Asian Games 2018 lalu, tim panjat tebing Indonesia belum mampu berbicara banyak untuk nomor combined, hanya sampai babak penyisihan.

TUMPUAN: Peserta putra mencari tumpuan. Foto: Baehaqi.

"Memang kalau bicara combined, namanya nomor baru semua pelatih di Indonesia maupun dunia juga kebingungan. Karena combined disiplin tiga sport climbing digabungkan jadi satu," pungkasnya.