Kamis, 24 January 2019 09:57 UTC
Poster film berjudul 'A Man Called Ahok". Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya - Film yang terinspirasi dari kisah Basuki Tjahaja Purnama “A Man Called Ahok” dipesan sejumlah negara tetangga. Produser menyiapkan versi extended dari yang sudah beredar di Indonesia guna memenuhi permintaan itu.
"Kita inginnya dirilis ya Maret atau April di internasional. Karena di dunia internasional juga melihat iklim politik di Indonesia. Mereka dapat momentum itu," ujar Emir Hakim, produser "A Man Called Ahok" dalam acara bedah film di Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Sejumlah permintaan datang dari beberapa negara di sekitar Indonesia. Di antaranya seperti Singapura, Malaysia dan Hong Kong.
Produser akan menyiapkan versi yang berbeda untuk memenuhi permintaan itu. Bagian yang sempat hilang ketika diputar di Indonesia akan dimasukkan kembali secara utuh. Film akan banyak menonjolkan kisah dibalik terpenjaranya Ahok.
BACA JUGA: Membandingkan Film 'A Man Called Ahok vs Hanum & Rangga'
"Tetap dengan struktur yang ada, tapi yang ini lebih berani dan bold sesuai dengan kebutuhan internasional. Konteksnya harus lebih luas bukan sekadar ayah dan anak. Simbolnya dia apa yang bisa ditonjolin. Kenapa Ahok masuk penjara dan apa yang membuat dia dipenjara," tambah Putrama Tuta, Sutradara film.
Meskipun tidak menutup kemungkinan film versi extended ini juga akan diputar di Indonesia. Tuta mengambil contoh Film Soekarno yang mengeluarkan versi extended setelah enam bulan dirilis.
"Bisa jadi setelah diputar di luar negeri,” katanya.
Sebelumnya film berjudul "A Man Called Ahok" berhasil masuk box office Indonesia di tahun 2018. Film yang dibintangi host kondang Daniel Mananta itu telah ditonton sampai 1,5 juta orang di seluruh Indonesia. (Ant)