Logo

Festival Gropyokan, Cara Unik Petani di Gresik Basmi Hama Tikus di Sawah

Reporter:,Editor:

Jumat, 02 May 2025 01:00 UTC

Festival Gropyokan, Cara Unik Petani di Gresik Basmi Hama Tikus di Sawah

Seorang petani menunjukkan hama tikus yang berhasil ditangkap di areal persawahan Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik dalam Festival Gropyokan. Foto: Pemdes Gredek.

JATIMNET.COM, Gresik - Petani di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik memiliki cara unik dalam memberantas hama tikus yang kerap mengganggu tanaman padinya.

Mereka menggelar Festival Gropyokan di areal sawah desa tersebut. Dalam kegiatan rutin tahunan ini, para petani berlomba mendapatkan tikus. Bagi yang berhasil menangkap tikus terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.

Festival Gropyokan kali ini digelar hingga sepekan ke depan. Saban hari, kegiatan ini dimulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Selama rentang waktu empat jam, para petani yang mengikuti lomba harus berjibaku di sawah yang telah ditumbuhi padi.

BACA: Wabup Gresik Minta Petani Laporkan Indikasi Ketidaksuaian Harga Gabah

Tikus yang berhasil ditangkap, nantinya dibawa ke Balai Desa Gredek untuk dihitung. Per ekornya dihargai Rp1.500. Hadiah yang diberikan oleh pihak pemerintah desa sebagai bentuk dorongan kepada petani agar lebih giat membasmi hama tikus dengan cara tradisional.

Sebab, metode itu dinilai aman dibandingkan dengan penggunaan jebakan tikus yang dialiri listrik. Apalagi, jebakan tikus tersebut beberapa kali menelan korban jiwa hingga akhirnya dilarang digunakan.

"Kegiatan ini juga lebih efektif untuk membangun kebersamaan antarpetani, membangun rasa gotong royong antaranggota masyarakat yang mayoritas petani,"ujar Kepala Desa Gredek Bahrul Ghofar, Jumat, 2 Mei 2025.

BACA: Renggut Nyawa, Jebakan Tikus Beraliran Listrik Dilarang di Madiun

Para petani antusias mengikuti Festival Gropyokan yang digagas Pemerintah Desa Gredek. Sarjan, salah seorang peserta Festival Gropyokan ini  mengatakan bahwa kesulitan yang dialami adalah adanya sawah yang tanaman padinya sudah mulai tinggi.  

"Sulitnya saat mencari tikus ini ada di beberapa sawah yang padinya sudah tumbuh sudah tinggi. Sehingga untuk melihat keberadaan dan pergerakan tikus sedikit terganggu," ucapnya.

Sementara itu, Festival Gropyokan yang digelar tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, kali ini tidak menggandeng komunitas penembak senapan angin yang juga dinilai efektif untuk membasmi hama tikus di sawah.