Logo

Empat Jam KPK Geledah Gedung BPKAD

Reporter:,Editor:

Kamis, 08 August 2019 15:08 UTC

Empat Jam KPK Geledah Gedung BPKAD

PENJAGAAN KETAT. Petugas KPK memasukkan sejumlah dokumen ke mobil setelah memeriksa gedung BPKAD, Kamis 8 Agustus 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meninggalkan gedung BPKAD Jawa Timur, Kamis 8 Agustus 2019, sekitar pukul 21.30 WIB dengan membawa sejumlah dokumen.

Berdasarkan pantauan Jatimnet.com dari luar gedung, petugas dari KPK membawa dua koper dan satu tas berukuran sedang. Ketiganya langsung dimasukkan ke dalam salah satu mobil Toyota Inova kedua dari tiga mobil yang membawa petugas.

Rombongan ketiga mobil itu keluar dari gedung kemudian berbelok kiri menuju Jalan Pahlawan atau melintas di depan kantor Gubernur Jatim. Dibutuhkan waktu empat jam lebih petugas melakukan pemeriksaan.

BACA JUGA: KPK Geledah Kantor BPKAD Jawa Timur

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang dijumpai Gedung Grahadi sekitar pukul 15.00 WIB menegaskan pihaknya tidak tahu menahu adanya penggeledahan yang dilakukan KPK di sejumlah instansi.

“Itu kan kasus sebelum saya (menjabat gubernur). Ya, kalau bisa ditanyakan pada periode itu. Biar clear. Mosok saya komentar sesuatu yang saya belum ada,” ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial itu mengaku berupaya menjaga komitmen di periodenya agar tidak tersangkut dugaan korupsi. Sejak awal menjabat, telah meminta pendampingan dari KPK. Tujuannya agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) memahami pencegahan korupsi.

BACA JUGA: Rumah Kadishub Jatim Digeledah KPK

“Saya sudah minta Korsupgah (Divisi Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan) KPK melakukan pendampingan. Apa saja potensinya? Bisa karena dispute regulasinya, atau karena kekhilafan manusianya, atau sebab lain,” tuturnya.

Selain melakukan pendampingan, Khofifah mengaku tengah mematangkan penggunaan teknologi informasi yang terkoneksi pencegahan korupsi.

“Semua harus menggunakan teknologi informasi. Saat ini Koordinator Korsupgah sudah ke Dinas Pendidikan, Kesehatan, dan ESDM, untuk melakukan pendampingan. Ini merupakan langkah yang sangat konstruktif,” katanya.