Kamis, 13 December 2018 12:02 UTC
Ilustrator: Cheppy Changgih
JATIMNET.COM, Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah mengatakan saat ini tengah dilakukan Ekspedisi Nusa Manggala yang berlangsung hingga 23 Desember 2018 mendatang.
Ekspedisi tersebut dilakukan untuk memetakan potensi sumber daya pesisir di pulau-pulau terdepan Indonesia di provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku Utara yang berada di kawasan Samudera Pasifik yakni Pulau Yiew, Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondi, dan Liki.
“Ekspedisi ini mencakup empat tema yaitu ekologi, daya dukung lingkungan, geomorfologi, dan sosial-ekonomi,” ujar Dirhamsyah dalam laman LIPI, Rabu, 12 Desember 2018.
Hasil ekspedisi sementara ini menunjukkan pulau Yiew memiliki tutupan karang dengan kondisi sedang (26 persen) dengan 44 spesies ikan karang, 29 spesies moluska dan 12 spesies burung, 2 diantaranya adalah spesies endemik.
BACA JUGA: Deklarasi Bali, Hasil Pertemuan Menteri Lingkungan Hidup Sedunia
Sedangkan Brass-Fanildo diketahui memiliki atol yang sangat luas dengan tutupan karang yang baik (65 persen) dan beragam karang hias. Atol tersebut menjadi tempat perlindungan bagi beragam biota laut dari kondisi ekstrim Samudera Pasifik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sebelumnya, LIPI telah melakukan monitoring dan pengukuran terkini yang menunjukkan luas terumbu karang Indonesia mencapai 25.000 km2 atau sekitar 10 persen total terumbu karang dunia yaitu seluas 284.300 km2.
“Sebagai pusat segitiga karang dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis karang paling tinggi yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku atau sekitar 70 persen lebih jenis karang dunia dan 5 jenis diantaranya merupakan jenis yang endemik,” ujar Dirhamsyah.
BACA JUGA: Menteri Lingkungan Sedunia Berkumpul di Bali Bahas Sampah Laut
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan Indonesia terletak di dalam segitiga terumbu karang. Wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati terbesar di bumi.
Tentunya, aset alam ini menyediakan berbagai barang dan jasa dan berkontribusi terhadap kesejahteraan lebih dari 60 juta orang yang tinggal di wilayah pesisir Indonesia.