Logo

Ditinggal Tarawih, Cafe dan Rumah di Situbondo Ludes Terbakar

Reporter:,Editor:

Selasa, 13 April 2021 03:00 UTC

Ditinggal Tarawih, Cafe dan Rumah di Situbondo Ludes Terbakar

HANGUS-Petugas PMK berjibaku memadamkan api yang menghanguskan rumah warga. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo - Sebuah café terbakar di Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus. Kebakaran dahsyat ini sempat membuat warga sekitar panik, karena lokasi kebakaran berada di kawasan padat penduduk. Beruntung, saat terjadi kebakaran tidak ada pengunjung karena café sedang tutup awal masuk bulan puasa Ramadan.

“Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 (Senin, 12 April 2021). Kerugian masih kami hitung, karena selain bangunan ada banyak barang di dalam café ikut terbakar termasuk sepeda motor,” kata Suniati, (50), pemilik Gesty Coffee

Kebakaran café ini diketahui pertama kali oleh warga yang melintas. Api dengan cepat membesar mengingat banyak benda mudah terbakar. Api baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian setelah dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.

“Bangunan rusak total. Untuk penyebabnya masih dalam penyelidikan aparat kepolisian,” kata Koordinator Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Situbondo, Puriyono.

Baca Juga: Lima Orang Terjebak di Dalam Kebakaran

Di Tempat terpisah, kebakaran serupa  menimpa rumah milik Sudarik, di Desa Pleyan, Kecamatan Panarukan. Saat kebakaran terjadi rumah sedang kosong karena ditinggal penghuninya potong rambut ke salon.

“Rumah yang terbakar ini milik Sudarik, tapi ditempati adiknya bernama Lilik. Saya baru pulang sholat tarawih melihat  rumah sudah terbakar. Saya berteriak meminta tolong,” kata Rosi, saksi mata.

Kebakaran rumah ini diduga berasal dari sebuah lilin. Konon, sebelum ditinggal pergi ke salon penghuni rumah sempat menyalakan lilin karena PLN sedang padam. Dari lilin inilah diduga jadi penyebab terjadinya kebakaran.

“Rumah rusak total. Api baru berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Situbondo diterjunkan ke lokasi,” kata Puriyono.