Logo

Disorot Mendagri, Bupati Madiun Klaim Sudah Bayarkan Insentif Nakes

Reporter:,Editor:

Selasa, 31 August 2021 08:40 UTC

Disorot Mendagri, Bupati Madiun Klaim Sudah Bayarkan Insentif Nakes

ISOLASI COVID. Ruang IGD lama RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, yang digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Foto: Nd. Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro menegaskan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) di daerahnya sudah dibayarkan. Realisasi pencairannya untuk periode Januari-Maret dan April-Juni 2021.

"Di (Kabupaten) Madiun ini sebenarnya sudah terselesaikan. Pembayaran terakhir pada tanggal 26 kemarin (Agustus)," kata dia, Selasa, 31 Agustus 2021.

Ia menyatakan itu setelah ditanya wartawan terkait isu teguran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada sepuluh kepala daerah yang belum membayarkan insentif bagi nakes termasuk Kabupaten Madiun.

BACA JUGA: APBD Terbatas, Insentif Nakes di Surabaya Dibayarkan Maksimal 75 Persen

Namun, hingga Selasa siang, Bupati Madiun menyatakan belum menerima surat teguran secara resmi dari Mendagri.

"Belum ada. Cuma ada pegawai (PNS) yang bercerita tentang masuknya Kabupaten Madiun dalam pemberitaan (media massa)," ujar bupati yang akrab dipanggil Kaji Mbing ini. 

Kaji Mbing menyatakan tidak mempermasalahkan isu tersebut. Ia menilainya sebagai bagian dari koreksi dalam menjalankan kebijakan baru di bidang anggaran.

"Tidak apa-apa karena hal ini merupakan sesuatu yang baru," ujar Kaji Mbing.

BACA JUGA: Pasien Covid Meningkat, RSUD Caruban Ajukan Penambahan Nakes

Yang jelas, ia menyatakan pengalokasian anggaran insentif bagi nakes pada tahun ini mengalami perubahan yang sebelumnya sekitar Rp16 miliar menjadi lebih dari Rp20 miliar setelah mengalami refocusing anggaran.

Dari anggaran itu, menurutnya, telah terserap sekitar 95 persen. Ia mengklaim seluruh nakes yang jumlahnya mencapai sekitar 3.900 orang telah menerima insentif dalam penanganan kasus Covid-19.

"Jumlah uang untuk masing-masing nakes berbeda tergantung dari berapa pasien yang ditangani, daftar jaga, dan kriteria lain. Ini ada rumusnya," katanya.