Logo

Disbudpar Jatim Klaim Okupansi Hotel Mencapai 70 Persen

Kemenparekraf Sosialisasi Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata
Reporter:,Editor:

Jumat, 02 October 2020 13:00 UTC

Disbudpar Jatim Klaim Okupansi Hotel Mencapai 70 Persen

BERGELIAT. Wisata kolam renang dan air panas di Desa Padusan, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto, mulai didatangi wisatawan, Agustus 2020. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto menyebut hingga akhir September 2020, okupansi hotel mulai merangkak naik hingga 70 persen. Ini menyusul pergerakan wisatawan yang diklaim sudah mencapai 2,4 juta orang. 

"Pergerakan wisatawan lokal terus naik di angka 2,4 juta, sementara okupansi hotel sampai 70 persen," ujar Sinarto, Jumat, 2 Oktober 2020. 

Meski masih pandemi Covid-19, pariwisata Jawa Timur diklaim mulai bergeliat setelah lama ditutup total. Setidaknya sudah 60 persen dari total 969 destinasi wisata sudah buka kembali. Kunjungan wisatawan diklaim mulai naik sejak pandemi Covid-19 Maret lalu. 

BACA JUGA: Sambut New Normal, Pariwisata Jatim Harus Siapkan Fasilitas Kesehatan

"Alhamdulillah sudah banyak yang buka. Sekitar 60 persen destinasi di Jatim yang buka," katanya. 

Menurutnya, mayoritas destinasi yang sudah buka yakni wisata alam. Sedangkan wisata buatan masih sedikit. Kebanyakan pengelola masih menyesuaikan kebijakan satuan tugas penanganan Covid-19 daerah setempat.

"Meski daerahnya zona oranye, tapi kalau pengelola dan pemerintah daerahnya punya komitmen menegakkan protokol kesehatan, bisa saja destinasi dibuka karena wewenang membuka destinasi adalah wewenang pemerintah daerah," katanya. 

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani mengatakan pembukaan destinasi wisata ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat. 

BACA JUGA: Wisata di Jatim Mulai Bergeliat

Kemenparekraf bersama pemangku kebijakan di bidang pariwisata telah rampung menyusun rancangan panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan pada penyelenggaraan kegiatan pertemuan, insentif, konvensi dan pameran yang diistilahkan dengan Meeting, Intensive, Convention,, and Exhibition (MICE). 

"Panduan tersebut saat ini sedang disosialisasikan dan disimulasikan di sejumlah destinasi MICE seperti Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Manado, Lombok, Banten, Semarang, dan Batam," katanya saat menghadiri Sosialisasi dan Simulasi Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) di sembilan destinasi MICE di Surabaya. 

Ia berharap pemangku kebijakan dan pengelola wisata kembali siap dan mampu bangkit sehingga dapat memacu pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya.