Rabu, 12 July 2023 10:20 UTC
Pemukulan yang dilakukan seorang oknum aktivisi terhadap dokter di lingkungan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Foto: Croping dan istimewa
JATIMNET.COM, Sampang - Seorang dokter di lingkungan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menjadi korban pemukulan oleh oknum aktivis.
Peristiwa itu bermula saat sejumlah warga Kecamatan Robatal melakukan audiensi ke kantor Dinkes Sampang. Mereka minta kepala Puskesmas Robatal dicopot, karena dinilai warga telah menghina pasien yang minta rujukan. Namun audiensi buka menemui titik temu malah berakhir ricuh.
Berdasarkan video berdurasi 25 detik yang beredar luas, tampak terjadi keributan antara sejumlah aktivis dan pegawai Dinkes Sampang termasuk Beny Irawan di sebuah ruangan kantor Dinkes.
Mereka saling dorong, kemudian tiba-tiba dari sisi lain, diduga salah satu anggota aktivis naik ke atas meja dan memukul kepala bagian belakang salah satu pegawai, yang tidak lain adalah Kepala Puskesmas Robatal dr. Beny Irawan.
Usai melakukan pemukulan terhadap dr. Beny pria berpakaian biru dan celana hitam itu terlihat masih emosi dan menunjuk-nunjuk ke pegawai Dinkes yang mencoba menghampirinya. Akibat insiden tersebut, Kapus Robatal Beny Irawan sempat dilarikan ke IGD dan menjalani perawatan medis.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes & KB) Sampang Abdulloh Najich menuturkan, pemukulan tersebut terjadi saat forum audiensi terkait pelayanan Puskesmas Robatal di Kantor Dinkes & KB.
“Saat audiensi, dari pihak aktivis dan Dinkes Sampang saling berargumentasi hingga memanas dan berujung ricuh, dan salah satu dari mereka naik ke meja dan menghajar Kapus dr. Beny Irawan,” ungkapnya, kepada Jatimnet, Rabu (12/7/2023).
Najich menyayangkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, audiensi seharusnya menyelesaikan masalah dengan baik, bukan malah menambah masalah dan keributan.
Di sisi lain, peristiwa ini juga membuat para tenaga kesehatan takut meningkatkan pelayanan. Sebab, mereka mengira orang Sampang gampang tersulut emosi dan main tangan. "Kalau seperti ini tentu merugikan semua pihak," katanya.
Sementara itu, Mahrus, salah satu peserta audiensi menyebut kericuhan saat audiensi itu terjadi pada Selasa (11/7) di aula kantor Dinkes, Sampang. Dalam audiensi itu pihaknya menuntut kepala Puskesmas Robatal Beny Irawan dicopot dari jabatannya.
"Saat audiensi tuntutan kami tak ditanggapi dengan baik. Sebaliknya malah Dinkes terkesan melindungi dan menuding informasi atau temuan kami tidak benar," ungkapnya.
