Logo

Diduga Sedang Cari Ikan, Warga Sidoarjo Ditemukan Meninggal di Sungai Brantas Mojokerto

Reporter:,Editor:

Rabu, 19 January 2022 03:40 UTC

Diduga Sedang Cari Ikan, Warga Sidoarjo Ditemukan Meninggal di Sungai Brantas Mojokerto

OLAH TKP: Tim identifikasi dari Polres Mojokerto saat melakukan olah TKP untuk mengidentifikasi penemuan mayat di sungai Brantas Mojokerto, yang diketahui identitasnya warga Sidoarjo, Rabu 19 Januari 2022. Foto: Polsek Mojoanyar.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang pria asal Sidoarjo ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Brantas, Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 19 Januari 2022 pagi.

Informasi didapat, pria tersebut diduga terindentifikasi bernama Sugiatmono, 63 tahun, warga Dusun Gempol Sewu, Desa Kendal Sewu, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, terpleset saat mencari ikan di pinggir sungai.

Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar menjelaskan, dari keterangan dua orang saksi di tempat kejadian perkara (TKP) Mudakir, 70 tahun, dan Mugianto, 60 tahun warga sekitar melihat korban sudah dalam keadaan telungkup dipinggir sungai dekat ancow (alat pencari ikan).

Lebih lanjut, mengatakan, usai menemukan korban sekitar pukul 06.45 WIB, kedua saksi menghubungi warga untuk meminta bantuan dan menghubungi keluarga korban, untuk dilakukan evakuasi. "Korban kepeleset dan arus air Sungai Brantas juga deras. Korban ditemukan masih lengkap mengenakan kaos lengan pendek warna hitam dan celana pendek warna hitam motif merah  kuning," ujarnya.

Baca Juga: Tangan Terikat, Warga Jateng Ditemukan Tewas di Waduk Mojokerto, Jadi Korban Pembunuhan?

Tak hanya itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti lain. Yakni, alat-alat pencarian ikan atau disebut ancow, dan sepeda motor korban terparkir di pinggir sungai. Diduga kondisi korban yang sudah lanjut usia dan pernah mengalami kecelakaan hingga menyebabkan penyakit vertigo ini kambuh saat mencari ikan.

Dan menyebabkan korban terpeleset dan kehabisan nafas. "Kesaksian anaknya, korban ini setiap berangkat mencari ikan tidak pernah makan terlebih dahulu," ucapnya.

Pihak keluarga enggan dilakukan otopsi, meski Tim Identifikasi Polres Mojokerto diterjunkan. Lantaran, tak ditemukan oleh bidan desa setempat adanya tindak kekerasan ataupun benturan benda tumpul lainnya.

"Cuman hidung korban terdapat lumpur, lalu keluarga membuat surat pernyataan tidak bersedia di lakukan autopsi dan tidak menuntut kepada siapapun dan pihak manapun atas kematian korban," katanya.