Logo

Di Tengah Pandemi Covid-19, Apotek di Surabaya Ini Justru Bisa Tambah Karyawan

Reporter:,Editor:

Rabu, 22 April 2020 00:00 UTC

Di Tengah Pandemi Covid-19, Apotek di Surabaya Ini Justru Bisa Tambah Karyawan

USAHA: Ratno Sanjoko tetap menjalankan usaha dengan memanfaatkan teknologi di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya - Merebaknya pandemi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi pukulan keras di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yang telah menjadi penopang perekonomian tanah air, termasuk bagi Surabaya.

Tapi, berbeda yang terjadi Apotek E-Medika, berlokasi-kan di Surabaya Barat itu di tengah pandemi ini justru terlihat ramai.

Ratno Sanjoko, pemilik Apotek E-Medika mengaku, selama pandemi Covid-19 beberapa usahanya yang lain menjadi lesu bahkan harus menutup sementara di bidang jasa.

“Memang beberapa usaha saya harus saya tutup sementara, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya. Karena saya yakin di balik ini pasti ada yang bisa kita petik. Para karyawan saya perbantukan di apotek,” ujar Ratno.

Ia menjelaskan selama pandemi ini, gerai apotek yang ia miliki justru mengalami kenaikan sebanyak 60 persen. Karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan kebersihan diri mereka.

BACA JUGA: UMKM Binaan Pemkot Surabaya Terus Produksi Ribuan Masker dan APD

Melihat adanya kenaikan pesanan pelanggan secara online melalui GrabExpress dengan fitur Nalangin. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meminta mitra pengantaran GrabExpress untuk membeli barang dengan nominal maksimal Rp200 ribu.

Setelah barang diantar, pelanggan dapat mengganti uang mitra pengemudi secara tunai atau melalui OVO. Barang yang mengalami peningkatan tajam itu pada pembelian suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer, terutama pembelian melalui daring.

“Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah, sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim,” kata Ratno.

Kala banyak usaha kecil mengurangi pegawainya, Ratno justru menambah tenaga kerja lepas di apoteknya karena pegawai yang ada lumayan kewalahan dalam mengurusi pesanan yang masuk.

“Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak salah satunya mewujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya,” jelas Ratno.

BACA JUGA: UMKM dan Instansi Pemerintah di Surabaya Produksi APD Corona

Selain fitur Nalangin, Ratno juga mengaku terbantu dengan fitur GrabExpress lainnya, termasuk layanan GrabExpress Car yang mengalokasikan armada GrabCar untuk mengirimkan barang. Pelanggan dapat mengirimkan barang hingga 150kg dan juga dilindungi oleh asuransi.

“Teknologi GrabExpress membantu social seller seperti saya untuk dapat menjalankan usaha dengan optimal. Saat masyarakat mengandalkan saya untuk mendapatkan kebutuhan kesehatan, teknologi memampukan saya melayani mereka dengan lebih cepat, aman dan baik,” tutup Retno.

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Gonaedi menjelaskan di masa yang sulit seperti ini, pihaknya sadar bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban.

"Oleh karena itu saya sangat kagum melihat semangat yang dimiliki oleh para pegiat UMKM di Surabaya yang terus melanjutkan bisnisnya bukan hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk orang lain," ujar Neneng.

"Dengan semangat tersebut pula, kita bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga roda perekonomian Surabaya terus berputar agar bisa mengembalikan kestabilan ekonomi nantinya setelah pandemi ini berlalu," tandasnya.