Minggu, 15 July 2018 09:31 UTC

Kylian Mbappe berusaha menghindari takling gelandang Belgia Kevin De Bruyne. FOTO: Shaun Botterill/Getty Images Europe
JATIMNET.COM – Prancis berambisi mencetak sejarah pada Final Piala Dunia 2018. Berhadapan dengan Kroasia, Minggu, 15 Juli 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Prancis berambisi mengulang sejarah 20 tahun silam. Yakni mengangkat trofi saat menjadi host Piala Dunia 1998 di Stade de France.
Prancis selain berambisi mengejar sejarah, pelatih Didier Deschamps juga memburu sejarah lain. Dia ingin meraih double winners, atau mengangkat trofi sebagai pemain dan pelatih. Dia ingin menyamai Franz Beckenbauer (Jerman Barat) dan Mario Zagallo (Brasil).
Sanggupkah Deshcamp menjadi orang ketiga yang mampu menggondol double winners piala dunia? Pertanyaan itu sudah disampaikan media Prancis L’Equipe Dua pekan silam usai mengandaskan Argentina di babak 16 besar.
Pertanyaan itu merujuk hasil buruk Euro 2016. Mereka dikandaskan Portugal yang tidak diungggulkan di final. Kini mereka juga berhadapan dengan tim yang tidak diunggulkan di final nanti malam.
Tetapi sepak terjang Les Bleus, julukan Prancis di Piala Dunia 2018, mulai babak penyisihan hingga final cukup moncer. Prancis mampu melahirkan bintang masa depan pada diri Kylian Mbappe. Bintang PSG yang baru berusia 19 tahun itu sudah teruji saat mencetak dua gol ke gawang Argentina.
Mbappe ditopang Antoine Griezmann, Paul Pogba, dan N’Golo Kante yang bisa menjadi kartu truf. Belum lagi bintang-bintang muda Prancis seperti Raphale Verane, Samuel Umtiti, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernandez.
Deshcamps kepada awak media berambisi menjadikan skuadnya bisa mencetak sejarah dengan pasukan mudanya.
“Saya cukup sering membawa air. Satu diantaranya sudah terisi trofi,” seloroh mantan pemain Juventus dan Chelsea itu seperti dikutip Daily Mail, Sabtu malam (14/7/2018). Maklum posisi Deschamps adalah geandang “tukang angkut air”.
Bagaimana dengan Kroasia? Vatreni, julukan Kroasia mengaku sedikit terganggu dengan kebugaran. Pasca mendepak Inggris di semifinal, mereka harus melakukan perjalanan menuju Moskow untuk pesiapan final.
Prancis, di mata Dalic cukup tangguh lantaran telah memenangi seluruh pertandingan di babak final Piala Dunia 2018. Tetapi dia menilai anak didiknya sudah tahu apa yang harus dilakukan nanti malam.
“Sederhana, pemain tahu apa yang harus dilakukan. Saya mengharapkan mereka (pemain) melakukan itu, meski kondisi mereka tidak 100 persen fit” ucap Dalic sehari jelang final. “Seharusnya memang demikian,” pungkasnya.
Sejauh ini Luca Modric dkk sudah melewati prestasi yang mereka ukir di Piala Dunia 1998. Di ajang tersebut Davor Suker dkk terhenti di babak semifinal. Kini Kroasia mengincar sejarah baru, sebagai negara Balkan pertama yang mengangkat trofi Piala Dunia.
