Minggu, 22 September 2024 01:00 UTC
Suasana gayeng saat talk show yang diikuti mayoritas kaum muda mudi di Perumahan Bhumi Cermai Apsari, RT1 RW1 Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik, Sabtu malam, 21 September 2024. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, menggelar talk show bertajuk “Kenakalan Remaja dan Pernikahan Dini serta Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Sabtu malam, 21 September 2024.
Acara ini diikuti mayoritas muda mudi desa setempat dan digelar sederhana penuh makna di lapangan serba guna Perumahan Bhumi Cermai Apsari RT 01 RW 01 Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik.
Acara dihadiri langsung oleh seluruh perangkat desa, mulai dari Kepala Desa Ngabetan, pihak Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Gresik, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas turut andil pada kegiatan ini dengan ketertarikan dan antusias yang tinggi.
Kades Ngabetan Mohammad Taufik menyebut sosialisasi ini sangat penting melalui Karang Taruna dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi satu upaya pencegahan penggunaan narkoba, kenakalan remaja, hingga pernikaahan dini.
BACA: Desa Ngabetan Maknai Kemerdekaan RI ke-78 Dengan Guyub Rukun Sak Lawase
"Kami berupaya menyelamatkan generasi muda agar tidak terpengaruh narkoba, generasi muda harus terus belajar dan mengejar cita-cita tanpa harus terjerumus ke dalam bahaya narkoba,” ucapnya dikonfirmasi, Minggu, 22 September 2024.
Taufik menyebut mengenai bahaya kenakalan remaja dan dampak pernikahan dini, ia menekankan pentingnya kesadaran akan dampak buruk kenakalan remaja yang sering kali dipicu faktor internal dan eksternal, seperti sifat lemah, masalah keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, dan tekanan teman sebaya. Pada kesempatan ini juga mengupas berbagai bentuk perilaku negatif yang kerap kali dialami remaja.
"Termasuk penyalahgunaan narkoba, tawuran, perjudian online, dan perilaku seksual dini. Kami mengingatkan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 hanya diperbolehkan bagi individu berusia minimal 19 tahun, memiliki dampak serius pada kesehatan, sosial, dan ekonomi," katanya.
BACA: Kapolres Gresik Ingatkan Bahaya Judi Online dan Narkoba
Taufik berharap para pemuda dapat lebih sadar akan pentingnya memprioritaskan masa depan sebelum menikah, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat berpandangan cerdas.
"Alhamdulillah, malam hari ini bisa memberikan edukasi dan pembelajaran bagi adik-adik kita biar tidak terjerumus di pergaulan bebas, kenakalan remaja, pernikahan dini, dan bahaya narkoba. Di Desa Ngabetan saat ini cukup kondusif," katanya.
Suasana gayeng saat talk show yang diikuti mayoritas kaum muda mudi di Perumahan Bhumi Cermai Apsari, RT1 RW1 Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik, Sabtu malam, 21 September 2024. Foto: Agus Salim
"Saya berpesan agar memperketat cara mengawasi putra-putrinya khusus masalah kenakalan remaja. Dan, untuk bapak ibu, masalah pengawasan jam malam diperketat lagi dan ruang gerak agar dipersempit remaja putra dan putri di desa," katanya.
BACA: Tiga Pengedar Sabu di Gresik Divonis 8 dan 6 Tahun Penjara
Sementara itu, BNN Gresik yang dihadiri Katim P2M BNN Gresik Basuki Risdianto menjelaskan jenis dan macam-macam bentuk narkoba, termasuk mencegah diri dari bahaya peredarannya yang kian tidak terkendali.
"Untuk anak-anak muda, tolong jaga diri. Waspada, sekarang lagi marak pil koplo. Bandar kurir mengatasnamakan vitamin. Tolong waspada, pil dobel L, modus lewat jasa paket pengiriman," katanya.
Basuki berterima kasih atas inisiatif terselenggaranya talk show ini. Ia berharap melalui acara ini bisa menciptakan desa yang bersih dari narkoba dan mencegah kenakalan remaja menjadi awal turut menekan peredaran narkoba.
"Jadi sudah ada dukungan dari kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, dan dukungan Babinsa serta Bhabinkamtibmas, mudah-mudahan Desa Ngabetan ini bebas dan bersih dari narkoba," kata Basuki.
