Logo

Demo Mahasiswa Zaman Now, Kangen Mantan Gak Kangen Orba

Reporter:

Rabu, 25 September 2019 11:07 UTC

Demo Mahasiswa Zaman <em>Now</em>, Kangen Mantan <em>Gak</em> Kangen Orba

KANGEN MANTAN. Barisan mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan “Kangen Mantan Gak Kangen Orba” dalam demonstrasi memprotes kebijakan pemerintah dan DPR di depan gedung DPRD Jatim, Rabu 25 September 2019. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gelombang protes terhadap pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat terus meluas di Indonesia. Selama tiga hari terakhir di Jawa Timur, mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menolak RUU KUHP dan UU KPK. Dari Malang, Jember, Ponorogo, Situbondo, hingga Surabaya.

Demonstrasi itu segera melontarkan ingatan pada gerakan reformasi 1998. Massa rakyat yang dimotori mahasiswa turun ke jalan mendesak Presiden Soeharto turun dari jabatan setelah 32 tahun berkuasa. Tapi, berbeda dengan mahasiswa angkatan 1998 yang hidup di bawah rezim militeristik, spanduk dan poster aksi mahasiswa “milenial” saat ini cenderung jenaka.

BACA JUGA: Izinkan Mahasiswa Demonstrasi, Rektor Unitomo: Yang Kalian Perjuangkan Kebenaran

Mantan aktivis gerakan 1998 yang kini menjadi Pemimpin Redaksi Jakarta Post, Nezar Patria menulis pada akun Facebok miliknya, pesan yang terpampang di poster mereka lucu-lucu dan menggemaskan. “Berbeda dengan angkatan sebelum kalian, 1998, yang hidup di bawah kediktatoran, karenanya selalu tegang dan kadang terpaksa brutal,” tulis wartawan yang pernah duduk menjadi anggota Dewan Pers itu.

Di Surabaya, ketika seribuan mahasiswa dari sejumlah kampus menggelar aksi depan gedung DPRD Jatim Rabu, 25 September 2019, dua reporter Jatimnet.com Baehaqi Almutoif dan Khoirotul Lathifiyah mengabadikan sebagian poster itu. Jenaka tapi tetap kritis menyorot kebijakan pemerintah.

BACA JUGA: Tujuh Tuntutan Massa Aksi di Surabaya

Selain nada protes yang cenderung jenaka, beragam tagar seliweran di sosial media. Dari #rakyatbergerak,  #surabayamenggugat, sampai #reformasidikorupsi. Mereka mengampanyekan suara mereka melalui jagat maya, sesuatu yang langka pada era gerakan mahasiswa 1998.

1. Mekap luntur tak apa asal jangan keadilan yang luntur

Foto: Lathifiyah

2. Jodoh tertutup kabut asap

Foto: Lathifiyah

3. Revolusi butuh aksi bukan instastory

Foto: Lathifiyah

4. Mending LDR daripada DPR

Foto: Lathifiyah

Reporter: Baehaqi Almutoif dan Khoirotul Lathifiyah