JATIMNET.COM, Surabaya - Olahraga memang sangat baik bagi tubuh. Tetapi berbeda cerita jika dilakukan secara berlebihan yang kemudian bisa memicu sindrom overtraining. Biasanya ini ditandai dengan kondisi tubuh yang drop karena kurangnya waktu pemulihan. Dikutip dari Cnet, tubuh yang dipaksa terus berolahraga di luar kemampuan alaminya akan menyebabkan hal-hal seperti berikut.

Kelelahan Secara Fisik dan Mental
Gejala kelelahan kronis adalah tanda yang paling umum dan paling pertama terlihat. Seseorang bisa merasa energinya habis terkuras, kelelahan secara fisik, merasa lelah secara mental, atau bahkan keduanya.

Kekebalan Tubuh Menurun
Ironis memang, karena orang yang berolahraga dengan tujuan menjadi sehat malah menunjukkan gejala kekebalan tubuh menurun akibat latihan berlebihan. Beberapa tanda sistem imun yang menurun adalah rentan terserang pilek, batuk, sakit kepala, atau infeksi.

BACA JUGA: Olahraga Selama 20 Menit Mampu Tingkatkan Daya Ingat

Hilangnya Nafsu Makan
Lazimnya, lelah dan energi yang terkuras setelah berolahraga akan menambah nafsu makan seseorang. Berbeda dengan sindrom overtraining yang membuat seseorang kehilangan selera makan akibat perubahan hormon kortisol dan ghrelin.

Mengalami Gangguan Tidur
Energi yang terkuras sesudah olahraga biasanya membuat seseorang tidur nyenyak, tapi hal sebaliknya terjadi pada sindrom overtraining. Pengidapnya akan mengalami gangguan tidur dan sulit memejamkan mata di malam hari.

Nyeri Otot tak Kunjung Reda
Nyeri otot dan persendian setelah intens berolahraga kerap diabaikan, tetapi rasa sakit itu patut diwaspadai jika tidak kunjung reda. Apalagi, ketika tidak dapat mengingat kapan terakhir kali tidak merasa sakit, lebih baik tak berolahraga sementara waktu.

Perubahan Mood Secara Drastis
Perubahan suasana hati yang drastis alias mood swing kerap dijumpai pada orang yang mengalami sindrom overtraining. Beberapa orang dengan kondisi demikian terus menerus menunjukkan mood buruk serta terganggu dengan hal-hal di sekelilingnya.