Logo

Bupati Probolinggo Rembuk Stunting Secara Daring

Reporter:

Kamis, 17 June 2021 10:40 UTC

Bupati Probolinggo Rembuk Stunting Secara Daring

STUNTING: Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari saat membuka Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Probolinggo secara daring, Kamis 17 Juni 2021. Foto: Humas Pemkab Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo -  Sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo menggelar rembuk stunting secara daring di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis 17 Juni 2021.

Rembuk stunting dengan tema “Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Probolinggo” ini dibuka secara resmi oleh Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari didampingi Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo.

Kegiatan ini diikuti oleh para Asisten, Staf Ahli dan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Direktur RSUD, para akademisi Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton dan STIKes Hafshawaty Zainual Hasan Genggong, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK Kabupaten Probolinggo, MUI, FKPS, Forum CSR dan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Segera Teken Perpres Percepatan Penurunan Stunting

Rembuk stunting ini juga disaksikan secara video conference oleh 24 kecamatan, 44 kepala desa sebagai lokus stunting di Kabupaten Probolinggo, 44 orang kader/perangkat desa serta 33 orang kepala puskesmas di Kabupaten Probolinggo serta Konsultan Program Tenaga Ahli Pool Kementerian Dalam Negeri Wilayah Jawa Timur dan Bappeda Provinsi Jawa Timur.

Dalam sambutannya Bupati Tantri mengemukakan bahwa Pemkab Probolinggo bersyukur atas ditetapkannya Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu lokus penurunan angka stunting nasional. 

"Sejak tahun 2018 ditetapkan 10 lokus desa stunting, kemudian pada tahun 2020 ada 18 desa lokus dan saat ini tahun 2021 ada 44 lokus serta pada tahun 2022 nanti akan bertambah menjadi 54 desa lokus yang difokuskan dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting," katanya.