Logo

BKSDA Jatim: Buaya Muara Terjaring Warga Individu Serupa di Ngoro Mojokerto

Reporter:,Editor:

Kamis, 08 July 2021 00:20 UTC

BKSDA Jatim: Buaya Muara Terjaring Warga Individu Serupa di Ngoro Mojokerto

BUAYA MUARA. Seekor buaya muara yang diamankan warga dari dalam sungai Sadar, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto, Rabu, 7 Juli 2021. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto - Warga Mojokerto kembali menjaring buaya muara. Kali ini di aliran Sungai Sadar, Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Diduga buaya muara berukuran sekitar 2,5 meter itu merupakan individu yang sama seperti ditangkap beberapa waktu lalu oleh warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro sebulan lalu.

Sebab, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur melihat dari ciri-cirinya, yaitu pada kaki bagian depan sebelah kiri terdapat tiga jari yang terputus.

“Ada ciri khusus yang kita temukan yakni pada bagian jari kaki depan buaya tersebut. Dilihat dari tiga jarinya, dua jari kukunya putus dan jari pangkalnya hilang," kata BBKSDA Jatim Pengendali Ekosistem Hutan/Ka RKW 09 Mojokerto Fajar Dwi Nur Aji, di lokasi buaya diamankan, Rabu, 6 Juli 2021.

Dia menilai, pasca kembali dilepas luarkan di aliran Sungai sejak dilepas liarkan di aliran Sungai Berantas, di Kecamatan Ngoro. Buaya muara yang diperkirakan berusia dua tahun itu biasanya sengaja mencari tempat lebih nyaman dan banyak pasokan makanan.

Baca Juga: Cari Ikan Sapu-sapu, Warga Malah Jaring Buaya

"Bisa saja naik ke sini. Lantaran Buaya Muara ini memiliki daya jelajah yang relatif tinggi. Sejauh 200 km dari habitat aslinya. Bisa saja karena habitatnya terganggu lalu mencari tempat yang nyaman, informasinya di daerah atas sini masih banyak ikannya," terangnya.

Dari hasil observasi sementara, pasca diamankan warga pada Selasa, 6 Juli 2021 sore, kondisi hewan dilindungi tersebut sedang sakit. Pasalnya, didapati sejumlah luka pada kaki buaya tersebut akibat tali yang diikat oleh warga. “Kondisinya sedikit sakit, karena ikatannya terlalu kecil. Itu sampai membekas tali ikatannya," terangnya.

Ia menyebut untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19, lantaran semakin banyaknya warga ingin melihat. Pihaknya lantas mengevakuasi reptil tersebut untuk dilakukan perawatan luka dan konservasi sementara.

Baca Juga: Gunakan Sarung, Warga Berhasil Amankan Buaya

Kini, buaya muara tersebut menjalani karantina selama beberapa hari kedepan di kantor BBKSDA Jatim Juanda. "Karena saat ini masih dalam PPKM darurat jangan sampai ini menimbulkan kerumunan (di sini). Dan sekarang (kemarin) sudah dilakukan serah terima bersama warga," jelasnya.

Langkah lebih lanjut, pihaknya masih menunggu keputusan tim Wild Life Rescue Unit BBKSDA Jatim. Ia menghimbau, agar warga bisa menghindari konflik antara buaya dengan manusia.

Sekaligus, untuk mengurangi intensitas aktivitas masyarakat di sekitar sungai. "Alangkah baiknya kita berharmonisasi dengan satwa liar, karena pada hakikatnya sejak dulu di sini ada buayanya. Kalau bisa lebih baik digiring, daripada langsung menangkap buaya tersebut karena terlalu berisko," tandasnya.