Senin, 06 April 2020 13:04 UTC
BUS DISEMPROT. Petugas TNI menyemprotkan disinfektan ke badan bus di Terminal Caruban, Kabupaten Madiun untuk pencegahan Covid-19, Senin, 6 April 2020. Foto: Nd. Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Sejumlah gedung Sekolah Dasar (SD) di Kota Madiun disiapkan sebagai gedung karantina bagi pemudik. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Madiun, Noor Aflah, mengatakan sedikitnya 13 SD ditunjuk sebagai tempat karantina bagi pemudik yang pulang atau menuju Kota Madiun.
“Lokasinya tersebar di tiga wilayah kecamatan (Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman),” kata Aflah, Senin, 6 April 2020.
Menurut dia, kesiapan tempat karantina bagi pemudik itu sebagai tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar para pemudik melakukan karantina. Selain itu, potensi kedatangan pemudik dinilai masih cukup tinggi meski pemerintah telah mengimbau agar kegiatan pulang kampung ditunda untuk sementara waktu di tengah pandemi virus Corona.
BACA JUGA: Kurangi Risiko Covid, Madiun Batasi Akses Jalan Antar Kota
“Mungkin mereka (pemudik) tidak sakit. Tapi, tetap kami pantau dan pihak keluarga (di Kota Madiun) harus melapor jika ada anggota keluarganya yang pulang dari luar daerah,” ujarnya.
Berdasarkan laporan itu, petugas akan mendata pemudik. Kemudian, diminta menuju tempat karantina yang telah disediakan. Adapun durasi waktunya selama masa inkubasi virus Corona yakni 14 hari.
Upaya ini untuk memudahkan pemantauan bagi pemudik yang dikategorikan sebagai Orang Dalam Risiko (ODR). “Jumlah petugas tentunya terbatas meski sudah melibatkan kader kesehatan di tiap-tiap kelurahan,” ujar Aflah.
Hingga 6 April 2020, jumlah ODR di Kota Madiun sebanyak 371 orang. Sebanyak 42 orang di antaranya telah dipantau lantaran selama 14 hari tetap sehat. Sedangkan 329 orang lainnya masih dalam pemantauan karena masa karantina belum kelar.