Selasa, 20 November 2018 06:27 UTC
Pelaku usaha kecil dan menengah berpeluang masuk lantai bursa. FOTO: DOK
JATIMNET.COM, Yogyakarta – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan edukasi pasar modal kepada para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami fokus mengedukasi pasar modal untuk perusahaan-perusahaan berskala UMKM," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irfan Noor Riza, Selasa 20 November 2018.
Edukasi ini digencarkan karena pelaku UMKM dengan aset modal di bawah Rp 5 miliar dalam waktu dekat berpeluang melantai di bursa saham.
Hal itu menyusul dibahasnya regulasi yang mempermudah sektor usaha kecil melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). BEI menargetkan pembahasan rampung pada akhir tahun ini.
"Kami berharap nantinya semakin banyak perusahaan di DIY dari berbagai sektor dan skala, baik besar maupun kecil bisa menikmati pasar modal,” katanya.
Irfan menegaskan banyak manfaat yang didapatkan apabila UMKM bergabung di pasar modal. Dengan IPO, memermudah pelaku usaha mendapatkan alternatif pendanaan dari pasar modal.
"Sementara dari sisi masyarakat sebagai calon investor berarti akan mudah ikut memiliki perusahaan UMKM di sekitarnya," kata dia.
Selain itu, dengan bergabungnya UMKM di pasar modal, Irfan berharap akan semakin banyak masyarakat DIY yang berminat menjadi investor di pasar modal.
Irfan mengatakan hingga saat ini baru ada dua perusahaan berskala besar di DIY yang berani mencatatkan sahamnya di pasar modal. Keduanya dari sektor perhotelan dan jasa.
"Mudah-mudahan ke depan akan muncul dari sektor perbankan di DIY yang listing (tercatat) di pasar modal," kata Irfan.
Pertumbuhan jumlah investor di DIY terus meningkat setiap tahunnya. Ia menyebutkan jumlah investor pasar modal di DIY per bulan Juli 2018 mencapai 36.437 investor dan hingga akhir tahun ini ditargetkan mampu mencapai 40.000 investor. (ant)