Rabu, 10 October 2018 05:00 UTC
Ilustrasi gempa dan tsunami Palu-Donggala.
JATIMNET.COM, Palu – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tengah fokus melakukan pengawasan berbagai bentuk kampanye pada Pemilu 2019. Pihaknya menyadari pasca gempa di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong rawan kampanye dalam memberikan bantuan.
BACA JUGA : SEJUMLAH SISWA DI KOTA PALU MULAI SEKOLAH
Sebab Bawaslu Sulteng telah menerima laporan temuan salah satu parpol yang memberikan bantuan berlebihan di Kecamatan Palu Barat. Bahkan, pengawas setempat sudah melakukan teguran kepada parpol yang diduga membei bantuan berlebihan.
“Dalam melakukan pengawasan kampanye, harus bijaksana dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” kata anggota Bawaslu Sulawesi Tengah Sutarmin, Antara, Rabu 10 Oktober 2018.
BACA JUGA : CERITA PENJUAL SIOMAY ASAL TUBAN YANG SELAMAT DARI GEMPA PALU
Pengawas memberikan laporan adanya temuan harga susu bayi yang melebihi ketentuan PKPU. Menurut Sutarmin, jika ada politisasi anggaran atau bantuan dalam jumlah besar, perlakuannya tidak akan sama.
Ia mengingatkan bantuan kepada pengungsi jangan sampai berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya pemberian bantuan baju berlogo salah satu parpol yang tidak sebetulnya dibutuhkan masyarakat.
BACA JUGA : PEMULIHAN INFRASTRUKTUR DIKEBUT PASCA GEMPA PALU
“Kami tetap mengimbau dan tetap akan memanggil para pihak yang diduga melakukan pelangaran pemilu untuk dimintai penjelasannya,” kata Sutarmin.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Nasional Demokrat Sulteng, Aristan mengatakan bahwa parpol turut mengambil peran dalam tanggap darurat pasca gempa.
“NasDem hadir di tengah-tengah masyarakat, sejak hari pertama evakuasi sampai penyaluran sembako dan makanan kepada masyarakat. Saya kira ini adalah urusan kemanusian yang harus direspons,” katanya.
Dia menambahkan bantuan sosial ini tidak memberi efek politik maupun elektoral, karena masyarakat akan menilai kinerja bantuan sosial.
BACA JUGA : PRESIDEN BERI SEMANGAT ANAK SEKOLAH DI PENGUNGSIAN