Logo

Basecamp Lokasi Latihan Terancam Dipindah, Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Resah

Reporter:,Editor:

Sabtu, 10 May 2025 03:00 UTC

Basecamp Lokasi Latihan Terancam Dipindah, Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Resah

LATIHAN. Atlet panjat tebing Kota Probolinggo sedang berlatih. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Rencana Pemerintah Kota Probolinggo, untuk memindahkan lokasi latihan panjat tebing dari area GOR Ahmad Yani menimbulkan keresahan di kalangan atlet dan pelatih.

Basecamp yang telah menjadi pusat latihan dan pembinaan prestasi selama bertahun-tahun itu terancam dibongkar dan digantikan fungsi sebagai jalur akses dan kawasan kuliner.

Meski pemindahan tersebut belum bersifat final dan masih dalam tahap pembahasan, pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Probolinggo memilih bersikap proaktif dengan mulai membongkar peralatan latihan.

Kekhawatiran terganggunya proses latihan, apalagi menjelang ajang bergengsi Porprov Jawa Timur 2025, menjadi alasan utama langkah cepat itu diambil.

BACA: Buka Kejuaraan Panjat Tebing, Wali Kota Probolinggo Sebut Pembangunan Sport Centre

“Basecamp ini bukan sekadar tempat latihan, tapi juga saksi sejarah lahirnya atlet-atlet berprestasi kami,” ujar Naira, salah satu atlet FPTI, Sabtu, 10 Mei 2025.

Ia berharap Pemkot mengkaji ulang rencana tersebut demi keberlanjutan pembinaan dan pencapaian prestasi olahraga panjat tebing di kota ini.

Rencana alih fungsi GOR Ahmad Yani ini menyisakan tanda tanya besar di kalangan pengurus dan pelatih. Pelatih panjat tebing, Iwan Rosidi, menyebut perlu adanya pendekatan yang lebih bijak agar pembangunan kota tidak mengorbankan sektor olahraga yang tengah berkembang.

BACA: Berprestasi di Kancah Nasional Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Digelontor Bonus Ratusan Juta

"Konsep sportainment bisa menjadi solusi. Olahraga dan pariwisata bisa dipadukan demi kemajuan bersama," ucapnya.

Menanggapi reaksi cepat FPTI, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa menyampaikan bahwa langkah pembongkaran terlalu dini. Menurutnya, proses pemindahan belum diputuskan secara resmi.

"Semua masih dalam tahap pembahasan dan masih sebatas rencana," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Kini, di tengah ketidakpastian, para atlet FPTI Kota Probolinggo tetap berlatih sambil menanti kepastian dari pemerintah. Mereka berharap suara dan perjuangan mereka didengar demi menjaga asa meraih prestasi di ajang Porprov mendatang. Mereka menargetkan dua medali emas dan satu perak dari 13 atlet yang diturunkan.

Pemindahan, Atlit FPTI Kota Probolinggo Tengah Berlatih, Foto/Zulafif.