Jumat, 09 May 2025 02:00 UTC
Banyuwangi Etno Carnibal di Banyuwangi. Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggeber agenda wisata. Puluhan atraksi menarik terus dihadirkan, salah satunya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).
“BEC dijadwalkan pada 12 Juli dengan mengangkat salah satu tradisi masyarakat Osing dengan judul Ngelukat,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat, 9 Mei 2025.
Menurut Ipuk, Banyuwangi Festival (B-Fest) kali ini tetap diselenggarakan di tengah efisiensi anggaran guna menjaga kunjungan wisata ke Banyuwangi.
"Multiplier effect pariwisata yang harapkan. Pengunjung yang datang akan berdampak pada perputaran ekonomi daerah," terangnya.
BACA: Firsta alias Fia, Jebeng Banyuwangi Jadi Puteri Indonesia 2025
Selama ini, Ipuk melanjutkan, B-Fest memang memiliki sejumlah tujuan. Tak hanya sebagai pemantik pariwisata, namun juga berfungsi untuk konsolidasi daerah.
Oleh karena itu, ada beragam festival yang diselenggarakan. Akan tetapi, kali ini akan difokuskan pada penguatan sektor pariwisata.
"Tahun ini B-Fest ada 42 event. Kami fokuskan pada event yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Sedangkan fungsi B-Fest yang lainnya akan dikonsolidasikan dalam bentuk yang lain," kata Ipuk.
BEC yang selama ini masuk dalam kalender event nasional menjadi salah satu event yang dipertahankan. Dengan mengusung tema “Ngelukat”, BEC akan kembali menggebrak dengan parade busana etnik kontemporernya.
BACA: Lama “Menghilang“, Jaran Paju Gandrung Kembali Unjuk Gigi di Banyuwangi
Ratusan peserta akan mengenakan kostum bertemakan Ngelukat dalam sebuah busana kontemporer. Mereka akan berjalan sejauh satu kilometer di atas jalanan kota sebagai catwalk-nya.
Warga Banyuwangi menyambut hadirnya BEC dengan semangat. Audisi untuk seleksi peserta BEC yang telah dimulai ini mendapat antusiasme tinggi.
"Banyak yang mendaftar, audisi kami bagi jadi 4 zona untuk memudahkan. Setelahnya mereka akan mengikuti workshop," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Taufik Rohman.
Di workshop tersebut para peserta akan mendapatkan pembekalan terkait tema, konsep desain, serta teknik performa dengan arahan langsung dari para desainer, koreografer dan pegiat seni budaya.