Logo

Atasi kemiskinan, Global Wakaf dan ACT mendirikan Ritel Wakaf di NTB

Reporter:,Editor:

Selasa, 05 November 2019 06:19 UTC

Atasi kemiskinan, Global Wakaf dan ACT mendirikan Ritel Wakaf di NTB

Global wakaf dan ACT dirikan Ritel Wakaf untuk mengatasi kemiskinan di wilayah NTB. Foto : istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya - Mengatasi kemiskianan Global Wakaf, Aksi cepat tanggap (ACT) langsung mendirikan Ritel Wakaf Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Lenagguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Presiden Global Wakaf Insan Nurrohman mengatakan upaya yang dilakukan itu untuk membantu masyarakat kurang mampu, serta memutus mata rantai kemiskinan diwilayah tersebut.

"Memberi bantuan ini tidak hanya sekali datang dan pergi. Tapi lebih baik dengan program serius dan sistemik untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan dengan cara memberikan sedekah kerja yang sifatnya berkelanjutan," ucap Insan Nurrohman, Selasa 5 November 2019.

Menurut dia, kehadiran Ritel Wakaf menjadi salah satu lapangan pekerjaan dan penggerak ekonomi masyarakat di sekitar pesantren. "Sedekah kerja memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat pra sejahtera. Jadi ACT bersama Global Wakaf perannya membantu menyediakan lahan usaha ini dilakukan untuk membangkitkan ekonomi umat," kata Insan.

BACA JUGA: ACT bagikan beras di Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah Sidoarjo

Direktur Global Wakaf Syahru Ariansyah ikut menyampaikan, ritel wakaf ini menjadi solusi sistemik permasalahan ekonomi umat. Dengan begitu ritel wakaf mengambil peran menyelamatkan warung-warung tradisional.

Bahkan ritel wakaf bukan sekadar tempat jual beli kebutuhan sehari-hari, namun juga memiliki grand desain pemberdayaan ekonomi umat. "Melalui pesantren Dea Malela yang akan melanjutkan sistem pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, kita berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat," kata Rian.

Pengasuh Pondok Pesantren PMI Dea Malela Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin saat melakukan transaksi di ritel.

Menurutnya, berawal dari Ritel Wakaf di PMI Dea Malela, pemberdayaan ekonomi umat bisa digerakan oleh para santri. "Sistem ini akan dilanjutkan oleh para santri. Adik-adik kita harus jadi leader. Grand desain untuk memberdayakan ekonomi umat," lanjut Rian.

Ritel Wakaf Dea Malela menjadi Ritel Wakaf pertama di Sumbawa. Berbeda dari ritel kelontong modern lainnya, modal utama Ritel Wakaf adalah wakaf tunai dari para wakif. Ritel Wakaf merupakan manajemen aset wakaf melalui wakaf tunai.

BACA JUGA: Melongok Pesantren Kemanusiaan SPMAA Lamongan dengan Program BERISI

Pengasuh Pondok Pesantren PMI Dea Malela Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin mengatakan, kemunculan ritel usaha yang diluncurkan lembaga-lembaga filantropi Islam menjadi harapan bagi kebangkitan ekonomi umat. 

"Kita patut bersyukur dan gerakan lembaga filantropi umat islam di skala global, seperti Global Wakaf dan ACT yang bergerak di bidang pendidikan, sekolah, kesehatan," ungkap Din.

Sebelumnya, ACT dan PMI Dea Malela juga telah beberapa kali kerja sama seperti pembangunan fasilitas sekolah pada Agustus lalu juga program beasiswa. "ACT datang mengantarkan kedermawanannya. Makan untuk santri luar negeri yang per bulannya Rp 1,5 juta  telah dijamin ACT," jelas Din.