Rabu, 31 August 2022 00:20 UTC
Kertas Suara Pemilu
JATIMNET.COM, Surabaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Jawa Timur mulai mengantisipasi risiko yang berpotensi terjadi ketika tahapan pemilu berlangsung. Upaya yang dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis manajemen risiko secara daring, Selasa, 30 Agustus 2022.
Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam mengatakan bahwa sebagai lembaga penyelenggara pemilu, maka potensi risiko cukup tinggi. Untuk itu perlu mengelolanya agar tidak memunculkan permasalahan yang lebih besar.
“Apalagi sudah memasuki tahapan Pemilu 2024. Maka dari itu, bimbingan teknis manajemen risiko ini perlu digelar,” kata Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam dikutip dari laman resmi Kominfo Provinsi Jawa Timur, Rabu, 31 Agustus 2022.
BACA JUGA : PKB Haqqul Yakin Menang Pemilu 2024 di Jatim, Muhaimin Jadi Presiden
Ia meminta seluruh jajarannya, yakni KPU di tingkat kabupaten/kota untuk kembali mencermati rencana strategis KPU. Adapun tujuannya untuk mengetahui dan memahami tugas-tugas KPU. Dengan demikian, dapat memetakan dan mengelola risiko-risiko yang akan terjadi.
Ketua Tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur Wahyudi Wicaksono mengatakan bahwa penyelenggara pemilu perlu mengenal jenis risiko, yakni murni dan spekulatif.
“Risiko murni dampaknya pasti negatif. Namun, risiko yang sifatnya spekulatif bisa berdampak negatif atau positif,” ujar dia dalam bimbingan teknis manajemen risiko yang diselenggarakan KPU Jawa Timur secara daring tersebut.
BACA JUGA : 18 Parpol Daftar Sebagai Calon Peserta Pemilu 2024
Menurut dia, dengan mengenali jenis risiko pihak penyelenggara akan mampu mengelola dan menentukan langkah yang perlu diambil. Dengan demikian, risiko-risiko yang muncul dapat segera ditangani.
Sementara itu, dalam bimtek manajemen risiko itu para peserta dari KPU kota/kabupaten se-Jawa Timur mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari Inspektorat KPU RI dan BPKP Perwakilan Jawa Timur.
