Rabu, 31 March 2021 11:00 UTC
VAKSIN COVID. Salah satu wartawan di Banyuwangi menerima vaksin Covid-19 di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Selasa 2 Maret 2021. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan animo masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 tinggi. Menurutnya, masyarakat Banyuwangi memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan pelayanan vaksin Covid-19.
Bahkan pihaknya mengaku kewalahan menampung keinginan masyarakat yang ingin segera divaksin. Sedangkan pelaksanaan vaksinasi di Banyuwangi tergantung vaksin yang didistribusikan pemerintah secara bertahap.
“Semua rata-rata minta didahulukan untuk vaksinasi. Itu bukan hanya di kelompok ASN misalkan, bukan. Kelompok-kelompok warga, mereka animonya tinggi sekali," kata Rio, sapaan akrab Widji Lestariono saat dihubungi, Rabu, 31 Maret 2021.
BACA JUGA: Ribuan Guru di Surabaya Menerima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
Ia menuturkan kendati herd immunity (kekebalan kelompok) membutuhkan minimal 70 persen orang divaksin, namun pelaksanaan vaksinasi ditargetkan diterima semua warga Banyuwangi. Dimana penduduk Banyuwangi saat ini berjumlah 1,7 juta orang dan 70 persen dari jumlah itu adalah 1,2 juta.
Rio mengatakan saat ini masih sekitar 30 ribu warga yang telah divaksin. Mereka merupakan warga yang dilayani pada vaksinasi tahap satu untuk tenaga kesehatan dan tahap dua yang saat ini sedang berlangsung untuk pelayan publik. Di Banyuwangi vaksinasi dilayani di 62 fasilitas kesehatan (faskes) berupa puskesmas, rumah sakit, dan beberapa klinik.
BACA JUGA: Menteri BUMN Buka ‘Sentra Vaksinasi Bersama’ di Surabaya
Rio berharap tidak ada lagi masyarakat Banyuwangi yang menolak vaksin untuk menyukseskan pembentukan kekebalan kelompok. Menurutnya, semua warga Banyuwangi seharusnya mewajibkan diri sendiri untuk mengikuti vaksinasi dan mendukung kekebalan kelompok dari virus Covid-19.
"Khan eman-eman, sayang banget, luar biasa biayanya dan banyak sekali yang harus dikorbankan untuk program vaksinasi ini. Tapi kalau ada yang menolak dan itu mengganggu keberhasilan vaksinasi, itu mengganggu dan tidak baik," kata Rio.
