Logo

Ada “Jokowi-Ma’ruf” dalam Apel Operasi Zebra di Gresik

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 October 2019 05:43 UTC

Ada “Jokowi-Ma’ruf” dalam Apel Operasi Zebra di Gresik

MIMIKRI. Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo bersama peniru Jokowi-Ma'ruf saat memeriksa surat kendaaraan milik kepolisian usai upacara gelar pasukan Operasi Zebra Semeru di halaman Kantor Satlantas, Rabu 23 Oktober 2019. Foto: Agus S

JATIMNET.COM, Gresik – Ada-ada saja cara masyarakat merayakan kehadiran presiden dan wakil presiden baru. Di Gresik, Jawa Timur, dua pegawai Kantor Samsat setempat, berdandan ala Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam upacara gelar pasukan Operasi Zebra Semeru di halaman Kantor Satlantas, Rabu 23 Oktober 2019.

Adalah Sugeng yang memerankan Jokowi. Sementara Ma’ruf Amin diperankan rekannya, Fahrur Razi. Tak hanya meniru cara berbusana, mereka juga meniru semirip mungkin gaya presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019 itu.

BACA JUGA: Diduga Menyetir Sambil Mabuk, Mahasiswi Jember Tabrak Dua Mobil dan Motor

“Ide presiden dan wakil presiden itu menyesuaikan isu saat ini. Kita harus malu jika tidak bisa tertib saat pimpinan saat ini gencar menggelorakan berperilaku tertib dan disiplin," kata Kepala Polres Gresik AKBP Kusworo Wibowo usai memimpin upacara.

Sugeng dan Razi ikut mendampingi Kapolres Kusworo memeriksa kesiapan personel sebelum bertugas. Mereka serius mengamati pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan polisi oleh Kapolres, meski senyum tetap terkembang di bibir.

Operasi Zebra Semeru merupakan upaya menekan pelanggar lalu lintas dan angka kecelakaan. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, sejak Rabu ini. “Operasi juga akan dilakukan di wilayah seluruh Polsek jajaran,” kata Kapolres Kusworo.

BACA JUGA: Operasi Kendaraan, LLAJ Madiun Tindak 33 Pelanggar

Kepala Satuan Lantas Polres Gresik AKP Erika Purwana Putra mengatakan penindakan pada pelanggar akan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). "Tidak hanya titik tertentu, kami juga menerapkan hunting system untuk mencari pelanggar yang ada di jalan raya," kata dia.

Menurut dia, ada delapan penekanan operasi. Di antaranya menindak pengemudi yang “main” handphone saat berkendara, melawan arus lalu lintas, tak menggunakan helm standar, pengendara yang memacu kendaraan melebih batas kecepatan, pengendara di bawah umur, pengendara di bawah pengaruh alkohol, dan pengemudi roda empat yang tak memasang sabuk pengamanan.