Kamis, 25 October 2018 12:27 UTC
Ilustrasi Kantor DJP Jatim.
JATIMNET.COM, Jakarta – Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo memperkirakan penerimaan pajak hingga akhir tahun bakal tercapai 94 persen dari target APBN 2018.
“Tahun ini kami proyeksikan penerimaan pajak di 94 persen, atau lebih baik dibanding tahun lalu yang berkisar 89 persen,” kata Yustinus, Antara, Kamis 25 Oktober 2018.
Menurutnya, penerimaan pajak tahun ini pertumbuhannya relatif bagus karena terjadi di hampir semua jenis pajak dan sektor. Untuk mendongrak penerimaan pajak itu, lanjutnya, pemerintah butuh dosis yang tepat agar untuk mengejar penerimaan pajaknya.
Kapasitas otoritas pemungut pajak dinilai tidak berbanding lurus dengan peningkatan "kue" ekonomi, sehingga perlu dukungan kebijakan dan administrasi supaya bisa memungut pajak lebih efektif.
"Kalau kita lihat, elastisitas pemungutan pajak semakin rendah. Artinya meskipun dari sisi PDB membesar namun ternyata bagian yang bisa dipakai mengecil," ucap Yustinus.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak per akhir 30 September 2018 mencapai Rp900,82 triliun atau 63,26 persen dari target dalam APBN 2018 Rp1.424 triliun.
Realisasi penerimaan pajak untuk periode Januari sampai September 2018 tumbuh 16,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penerimaan pajak yang positif disumbang oleh tingginya pertumbuhan Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang tumbuh dua digit.
Kinerja positif penerimaan pajak juga tercermin dari penerimaan sektor-sektor usaha utama seperti industri pengolahan yang tumbuh 11,94 persen, perdagangan (28,76 persen), pertambangan (70,14 persen), dan pertanian (30,18 persen).
Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Robert Pakpahan memprediksi target penerimaan pajak hanya akan mencapai 95 persen hingga akhir 2018.