Senin, 29 October 2018 16:11 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Jakarta - Sebanyak 19 kapal dan tiga helilopter dikerahkan dalam pencarian pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.
Mengutip Antara, Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Birgadir Jenderal Marinir Bambamg Suryo Aji menyampaikan, proses pencarian korban dan bangkai pesawat dibagi menjadi dua area pencarian dengan luas total 124,3 mil laut atau 230,2 kilometer.
"Wilayah prioritas dua untuk searching permukaan melalui heli dan kapal yang bukan melakukan pencarian bangkai pesawat, daerah prioritas satu khusus untuk pencarian bangkai pesawat," kata Suryo.
Baca Juga : Dua Warga Blitar Diduga Korban Lion Air
Daerah pencarian prioritas satu seluas 62 mil laut atau 114,8 kilometer. Sebanyak empat kapal dikerahkan untuk pencarian di daerah prioritas satu yaitu KRI Rigel 933 milik TNI AL, Kapal Baruna Jaya milik BPPT, KN SAR Basudewa Jakarta, dan Kapal Pertamina yang memiliki peralatan untuk mendeteksi bangkai pesawat yang berada di dasar laut.
Sementara tiga helikopter dan 15 kapal lainnya yang berasal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Indonesia, dan Bea Cukai.
Pencarian melalui penyelaman dihentikan sementara untuk malam hari dan akan dilanjutkan besok pagi. Total personel gabungan penyelam dari Basarnas dan TNI AL sebanyak 150 orang.
Suryo mengatakan timnya sudah melakukan pencarian melalui penyelaman di koordinat tepat di mana Lion Air JT 610 melakukan kontak terakhir, namun penyelam tidak menemukan apa-apa.
Baca Juga : Pencarian Korban Dan Bangkai Pesawat Dibagi Dua Area
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini tim gabungan tengah focus dalam pencarian korban hingga malam hari. Sedangkan titik jatuhnya pesawat telah ditemukan.
Dijelaskannya, sejak pagi proses pencarian sudah dilakukan dengan mengerahkan semua pihak seperti TNI, Polri, Basarnas dan juga swasta.
"Kita akan 'all out' untuk mendapatkan kotak hitam (black box) di dasar laut. Namun sekarang fokus pada pencarian badan pesawat dan seluruh korban," ujarnya, Senin malam.
Ia meminta waktu kepada semua pihak untuk menyelesaikan proses pencarian ini hingga selesai dan akan menyampaikan perkembangan sekecil apapun terkait semuanya.
Oleh karena itu, untuk keluarga korban yang menunggu kabar terbaru mengenai proses pencarian pun telah diberikan ruang yakni posko terpadu di Bandara Soekarno-Hatta.
Termasuk juga kendaraan untuk menuju ke RS Polri di Kramat Jati jika ingin melihat dan mengetahui lebih jauh lagi. "Untuk keluarga korban sudah kami siapkan dan fasilitasi semuanya," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menuturkan jika badan pesawat dan para korban masih terus dicari sebab hingga kini belum ditemukan.
Presiden telah memberikan perintah kepada tim gabungan untuk melakukan pencarian selama 24 jam menggunakan seluruh peralatan termasuk penerangan.