Senin, 29 October 2018 08:17 UTC
Penjualan sektor otomotif memberi kontribusi peningkatan tujuh persen terhadap laba bersih Astra Internasional di kuartal ketiga tahun 2018. FOTO: DOK.
JATIMNET.COM, Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp17,1 triliun di triwulan ketiga 2018, atau meningkat 21 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp14,2 triliun.
"Kami berharap grup mencapai kinerja tahunan yang lebih baik, meskipun persaingan yang sengit di pasar mobil serta pelemahan harga minyak kelapa sawit masih tetap diwaspadai," papar Presiden Direktur Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, Antara Senin 29 Oktober 2018.
Secara keseluruhan, peningkatan laba bersih grup itu disebabkan penambahan kontribusi dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, segmen jasa keuangan dan segmen otomotif, yang melebihi dari penurunan kontribusi segmen agribisnis.
Pelemahan mata uang rupiah selama periode ini menekan marjin terhadap bisnis manufaktur grup, dimana dampak itu diimbangi oleh bisnis-bisnis berbasis komoditas grup, aktivitas ekspor serta meningkatnya keuntungan selisih kurs.
Sepanjang triwulan ketiga, ia juga memaparkan bahwa pendapatan perseroan meningkat 16 persen menjadi Rp174,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.
Kontribusi dari tiap segmen bisnis terhadap laba bersih konsolidasian Astra International pada kuartal ketiga 2018 ini, yakni laba bersih dari bisnis otomotif grup meningkat 7 persen menjadi Rp7 triliun, terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan sepeda motor.
Selanjutnya laba bersih bisnis jasa keuangan grup meningkat 17 persen menjadi Rp3,5 triliun, dengan peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumennya.
Sedangkan laba bersih grup dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat sebesar 60 persen menjadi Rp5,4 triliun. Begitu juga dengan laba bersih dari segmen teknologi informasi grup naik 1 persen menjadi Rp106 miliar.
Sementara itu, segmen infrastruktur dan logistik grup mencatat laba bersih Rp112 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih Rp66 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2017.
Sedangkan laba bersih dari segmen Agribisnis grup turun sebesar 18 persen menjadi Rp896 miliar. Dan segmen properti grup melaporkan penurunan laba bersih sebesar 32 persen menjadi Rp66 miliar.