Jumat, 26 October 2018 04:37 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahunan (year on year/ yoy) sebesar 9,9 persen atau senilai Rp18,5 triliun di triwulan ketiga, yang didukung prospek positif dalam jangka panjang.
"Laba bersih ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp16,8," kata Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K Galbraith, Antara, Jumat 26 Oktober 2018.
Galbraith menambahkan pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya dalam periode ini ikut meningkat 10,1 persen (yoy) atau mencapai Rp45,9 triliun.
Menurutnya, pencapaian pendapatan operasional ini lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp41,7 triliun.
BCA juga terus memperkuat bisnis inti dalam perbankan transaksi untuk mendukung pertumbuhan giro maupun tabungan (CASA) yang tercatat sebesar 11,4 persen (yoy) atau setara dengan Rp476,8 triliun.
Rekening transaksi ini memberikan kontribusi sebesar 77,7 persen terhadap total dana pihak ketiga hingga akhir September 2018.
Dalam sembilan bulan pertama 2018, keseluruhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,9 persen (yoy), menjadi sebesar Rp613,9 triliun.
“Pertumbuhan CASA yang solid, didukung oleh kepercayaan terhadap nasabah terhadap layanan perbankan transaksi yang ditawarkan BCA," lanjut Galbraith.
Dalam komposisi CASA, dana giro tercatat tumbuh 12,7 persen (yoy) menjadi Rp163,1 triliun dan dana tabungan meningkat 10,8 persen (yoy) mencapai Rp313,7 triliun.
Namun, dana deposito tercatat turun 6,4 persen (yoy) atau menjadi Rp137,1 triliun, meski mengalami tren pertumbuhan sejak Maret 2018, seiring kenaikan suku bunga deposito.
Secara keseluruhan, Galbraith memastikan pelaksanaan kinerja bisnis BCA akan dilakukan dengan menerapkan praktik kehati-hatian dan mencermati kondisi perekonomian terkini.
Selain itu, kestabilan perbankan nasional yang terus terjaga serta prospek positif dalam jangka panjang juga dapat mendukung pelaksanaan kegiatan bisnis perusahaan.
"Fundamental bisnis BCA yang solid dan kapabilitas dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis akan mendukung posisi BCA untuk tumbuh," pungkas Galbraith.