Logo

300 Rumah Makan di Banyuwangi Dapat Sertifikat Boleh Buka di Tengah Pandemi Covid-19

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 July 2020 23:40 UTC

300 Rumah Makan di Banyuwangi Dapat Sertifikat Boleh Buka di Tengah Pandemi Covid-19

SERTIFIKAT. Salah satu rumah makan di Kabupaten Banyuwangi yang boleh buka di masa pandemi setelah mendapatkan sertifikat protokol kesehatan. Foto : Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Sebanyak 300 rumah makan di Kabupaten Banyuwangi, telah diperbolehkan pemerintah setempat untuk buka di tengah pandemi Covid-19. Sebab, warungnya telah melalui verifikasi oleh tim Pemkab Banyuwangi dan mendapatkan sertifikat dan stiker boleh buka.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan verifikasi terhadap warung dan usaha wisata dilakukan tiga pekan terakhir. Tim gabungan Pemkab Banyuwangi bergerak untuk mendampingi penerapan standar pelayanan sesuai protokol kesehatan. 

"Warung-warung rakyat selama ini berperan menggerakkan ekonomi, termasuk dalam menopang sektor pariwisata. Sehingga ke depan, jika sektor wisata benar-benar dibuka, maka warung rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan," kata Anas, Rabu 1 Juli 2020.

Daftar destinasi, usaha wisata dan warung kuliner yang telah mendapatkan sertifikat dan stiker bisa dilihat di aplikasi Banyuwangi Tourism. Banyuwangi mulai memperbarui tatanan di bidang pariwisata untuk menghadapi era normal baru.

BACA JUGA: Jokowi Klaim Banyuwangi Paling Siap New Normal

Camat Srono Gatot Suyono mengatakan, di wilayahnya ada 6 warung makan dan 10 pedagang kaki lima (PKL) yang mendapat sertifikat. Warung-warung itu telah melengkapi fasilitas sanitasi, memberlakukan pembatasan fisik, dan pelayan yang menggunakan pelindung diri.

Gatot mengatakan proses verifikasi juga melibatkan tenaga kesehatan puskesmas. Dia mengklaim para pemilik warung merasa terbantu bisa membuka usahanya dengan panduan protokol kesehatan di masa pandemi.

"Warung yang lolos sertifikasi menjadi percontohan bagi warung lainnya. Yang belum lolos, kami ajak mencontoh yang telah disertifikasi. Proses jalan terus, kami pantau rutin agar semua warung, terutama yang berpotensi didatangi wisatawan konsisten melayani dengan protokol kesehatan," kata dia.