Logo

1.753 ASN Sudah Jadi Orang Tua Asuh bagi Anak MBR di Surabaya

Reporter:,Editor:

Senin, 14 June 2021 05:40 UTC

1.753 ASN Sudah Jadi Orang Tua Asuh bagi Anak MBR di Surabaya

ILUSTRASI PENDIDIKAN: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menjadi pemateri di SMP Negeri 1 Surabaya, Senin 19 April 2021. Foto: Restu/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Setelah seluruh ASN diimbau untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), akhirnya banyak pegawai atau ASN Pemkot Surabaya yang mendaftar menjadi orang tua asuh.

Hingga saat ini, Senin 14 Juni 2021, sudah ada sebanyak 1.753 pegawai yang menjadi orang tua asuh dan menanggung sebanyak 2.416 anak asuh dari kalangan MBR.

Para donatur atau pegawai itu akan menyisihkan penghasilannya Rp 125 ribu setiap bulannya, dan akan berlaku sampai 3 tahun atau sampai anak itu lulus sekolah.

Melalui program ini, Wali Kota Surabaya ingin menumbuhkan rasa gotong-royong dan terus memupuk rasa cinta kasih kepada sesama. Makanya, program ini diawali dari lingkungan ASN di pemkot.

Baca Juga: Cegah Anak MBR Putus Sekolah, Pegawai Diimbau Berpartisipasi Jadi Orang Tua Asuh

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa program anak asuh ini sebenarnya sudah ada sebelumnya dan sudah menggandeng beberapa perusahaan yang memberikan CSR-nya.  Bagi dia, dalam membangun sebuah kota, harus melibatkan semua stakeholder, ia sadar pemerintah tidak bisa berjalan sendirian.

“Alhamdulillah ketika semua stakeholder itu menjadi satu bagian, kita sampaikan semua permasalahan Kota Surabaya bisa diatasi, karena semuanya sudah hadir untuk membantu Surabaya. Dan itulah yang selalu saya katakan bahwa kehadiran semua stakeholder ini adalah keberhasilan sebuah kota,” kata Eri.

Menurutnya, membangun sebuah kota tergantung pada sebuah sistem yang dilandasi keyakinan, gotong-royong dan cinta kasih, sehingga apabila pemimpin yang berkarakter itu harus berganti, kota yang dibangunnya akan tetap maju.

“Sebab, semua warganya mulai warga yang biasa hingga warga yang punya investasi di kota tersebut, merasa satu bagian dari sebuah kota itu,” ia memungkasi.