Logo

Warga Miskin di Bojonegoro Terus Turun

Reporter:

Rabu, 12 December 2018 23:01 UTC

Warga Miskin di Bojonegoro Terus Turun

ilustrasi.

JATIMNET.COM, Bojonegoro – Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro mencatat jumlah warga miskin terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Salah satu faktor pendorong adalah konsumsi warga miskin dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.

“Meningkatnya kebutuhan rumah tangga bisa menekan jumlah penduduk miskin di Bojonegoro,” kata Kepala BPS Bojonegoro Abdul Jamil, Rabu 12 Deesmber 2018.

Ia menyampaikan hal itu menjawab hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Bojonegoro pada Maret 2018 yang menyebutkan jumlah penduduk miskin tercatat 163.940 jiwa (13,16 persen) dengan garis kemiskinan per kapita per bulan Rp330.544.

Jumlah warga miskin pada 2018 jika dibandingkan dengan Susenas tahun 2017 menurun. Pada tahun 2017 tercatat penduduk miskin sebanyak 178.250 jiwa (14,34 persen) dengan garis kemiskinan per kapita per bulan Rp309.564.

Sedangkan pada 2016 jumlah warga miskin mencapai 180.990 jiwa (14,60 persen) dengan garis kemiskinan per kapita per bulan Rp295.250

“Mereka yang masuk penduduk miskin yang pendapatan atau pengeluarannya berada di bawah garis kemskinan,” sambungnya.

Dari hasil susenas, penurunan jumlah warga miskin juga banyak faktor. Selain adanya peningkatkan tingkat konsumsi warga, faktor lainnya adanya pembangunan infrastruktur dan beasiswa bagi pelajar.

“Pembangunan infrastruktur seperti jalan paving juga memengaruhi meningkatnya pendapatan penduduk. Begitu pula adanya pemberian beasiswa berkisar Rp 1,5 juta – Rp 2 juta kepada pelajar SLTA,” kata dia.

Ia menambahkan Susenas dilakukan secara serentak pada Mei, sedangkan untuk tingkat provinsi dilaksanakan pada Oktober.

“BPS selalu melakukan Susenas pada Maret. Tapi bersamaan waktu itu secara nasional juga dilaksanakan Susenas di setiap daerah," ucapnya.

Dari data di BPS pada 2018, warga miskin di Bojonegoro dengan jumlah 163.940 jiwa terendah dibandingkan dengan Tuban, Lamongan yang masing-masing 178.640 jiwa dan 164.000 jiwa. (ant).