Rabu, 26 February 2025 23:00 UTC
Ilustrasi perbuatan asusila
JATIMNET.COM, Jember – Seorang perempuan di Kabupaten Jember yang diduga sebagai pemeran video asusila akhirnya muncul dengan video klarifikasinya. Kasus tersebut menjadi perbincangan warganet beberapa pekan terakhir. Sebab, perempuan muda tersebut dinarasikan sebagai guru yang mengajar di salah satu SD di Jember.
“Saya merasa bersalah dan sangat menyesal atas kejadian ini,” ujar perempuan berjilbab berinisial S ini dalam video yang ia unggah di akun tiktok pribadinya, Rabu malam, 26 Februari 2025.
Ia mengakui sempat menjadi pengajar, namun bukan sebagai guru tetap. Dan kini sudah mengundurkan diri imbas kasus ini. Karena itu ia berharap instansi tempat ia pernah mengajar dulu tidak dikait-kaitkan dengan kasus video viral asusila ini.
“Dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun saya mengundurkan diri sebagai guru bantu dan bukan bagian dari instansi manapun sejak 7 Februari 2025. Sebelum ini saya adalah mahasisiwi pertengahan yang mencoba mencari pengalaman dan pengembangan pengetahuan saya dengan mengajar,” ujarnya.
“Dan saya sangat jauh dari cerminan seorang guru,” katanya.
BACA: Viral, Video Asusila di Area Joging Track Kota Mojokerto
Karena itu, S juga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan atas kasus ini. Ia mengaku kasus video asusila itu ia buat sendiri karena terjebak rayuan seseorang yang ia kenal dari media sosial. Video tersebut kemudian disebarluaskan tanpa sepersetujuannya.
“Hal ini bermula karena saya tertipu oleh seseorang di media sosial dan chat pribadi saya disebarluaskan dan diperjualbelikan. Saya tidak bisa mengontrol hal tersebut,” ujarnya.
Ia juga menegaskan keluarga atau orang terdekatnya sebelumnya tidak mengetahui tentang tindakannya yang membuat video pribadi yang kemudian ia kirim ke seseorang di media sosial tersebut.
“Kelalaian dan kekhilafan ini murni kesalahan saya, murni kebodohan saya. Yang jelas tidak ada orang sekitar saya yang akan membiarkan ini bisa terjadi,” ujarnya.
Atas peristiwa ini, ia berharap semua pihak bisa menjadikannya sebagai pelajaran. “Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi teman-teman untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan di media sosial. Cukup kejadian ini berhenti kepada saya,” katanya.
Ia juga berharap warganet untuk tidak menyerang keluarga atau teman-temannya. Sebab, hal itu merupakan kesalahan pribadinya.
Ia juga menyinggung soal munculnya akun-akun di media sosial yang mengatasnamakan dirinya atau mengunggah foto atau video dirinya.
BACA: Sebar Video Asusila Bersama Pacar, Remaja Ini Masuk Bui
“Akun tiktok dan IG saya hanya satu, ini saja. Yang lain adalah akun palsu yang memanfaatkan kejadian ini,” katanya. Secara tersirat, ia juga mengaku hidupnya berubah drastis, imbas tersebarnya video pribadinya di media sosial. Karena itu, sembari menahan tangis, Ia berharap masyarakat bisa memaafkan dirinya dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Saya hanya ingin kehidupan saya bisa terus berlanjut. Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjalani keseharian saya dengan normal kembali. Terima kasih atas keluarga dan teman-teman saya yang masih menguatkan saya,” katanya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono mengaku prihatin atas kasus tersebut. Ia membenarkan perempuan yang ada dalam video viral tersebut sempat mengajar di salah satu sekolah dasar negeri yang ada di Jember.
“Tapi bukan guru ASN ataupun guru kontrak. Murni hanya magang, tanpa SK dari bupati,” ujar Hadi.