
Reporter
Restu C WidariKamis, 16 Juni 2022 - 00:20
Editor
Ishomuddin
TARGET KINERJA. Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto bersama Sekretari DSDABM Gde Dwi Djajawardana menyampaikan target kinerja di ruang konferensi pers Kantor Eks Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu, 15 Juni 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Setelah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya memaparkan hasil kinerja dari Januari - Mei 2022, kini giliran Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) yang memaparkan hasil Indeks Kinerja Operasional (IKO).
Dalam paparannya, Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto bersama Sekretarisnya Gde Dwi Djajawardana menyampaikan ada enam target IKO yang harus tercapai di tahun 2022. Pertama adalah Indikator Saluran Berfungsi Optimal dengan target 95 persen yang harus tercapai.
Lilik menyebut saluran di Kota Surabaya harus terbebas dari sedimentasi setiap bulannya setelah dilakukan pengerukan sebanyak 4.290 DT (ritase). Sementara jumlah saluran yang harus dikerjakan oleh DSDABM tahun ini ad
“Setiap bulan harus tercapai itu minimal 4.290 DT/ritase, selama setahun targetnya 52.000 DT dan itu setiap hari kita laporkan untuk penilaiannya untuk evaluasi kami,” kata Lilik di ruang konferensi pers Kantor Eks Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu 15 Juni 2022.
BACA JUGA: Belasan Mobil Damkar hingga Normalisasi Saluran Atasi Genangan di Surabaya
Sedangkan IKO yang kedua, DSDABM harus menyelesaikan Penanganan Genangan pada saat musim hujan. Indikatornya adalah DSDABM harus bisa menyelesaikan genangan air hingga surut kurang dari 20 menit dengan jumlah rata-rata lama genangan setelah hujan berhenti.
Selain soal lama surut genangan, DSDABM juga ditarget untuk mengatasi tinggi genangan maksimal kurang dari 30 cm dengan jumlah rata-rata tinggi genangan setelah hujan berhenti. Tak hanya itu, luasan genangan juga menjadi target DSDABM, yaitu setelah hujan berhenti luasan genangan harus kurang dari 450 hektar.
Sementara target yang ketiga adalah soal jalan dan jembatan yang berfungsi optimal dengan target 95 persen. Indikatornya adalah jalan dan jembatan yang berfungsi optimal, tidak berlubang dan layak dilalui. Untuk saat ini jalan yang dikelola oleh DSDABM total ada 1.731, sedangkan jembatan dikelola ada 390.
“Target kami dalam sebulan harus melakukan perbaikan atau penanganan optimal dengan jumlah 200 lokasi per bulan,” ia menyebutkan.
Sedangkan target IKO yang keempat adalah soal saluran yang akan dibangun atau dikoneksikan dalam setahun dengan target 24 lokasi per tahun. Kemudian kelima, adalah waktu penerbitan persetujuan teknis drainase yang diterbitkan harus kurang dari 2 hari.
Waktu tanggap itu dihitung mulai sejak diterimanya permohonan baru atau diterimanya SKRK melalui SSW sampai dengan ditandatanganinya Rekomendasi Arahan Sistem Drainase setiap permohonan. IKO yang keenam, DSDABM ditarget sertifikasi aset tanah di bawah jalan sebanyak 1.500 bidang.
“Sertifikasi aset tanah di bawah jalan adalah proses pensertifikatan aset yang tercantum dalam SIMBADA sampai dengan berkas diterima kantor pertanahan. Nantinya dihitung, berkas permohonan sertifikasi aset tanah di bawah jalan yang masuk ke kantor Pertanahan Surabaya I dan II,” ia menerangkan.
BACA JUGA: Atasi Genangan, Pemkot Surabaya Buat Sodetan dan Tambah Kapasitas Pompa
Seluruh IKO tersebut sebelumnya telah dicantumkan dalam Kontrak Kinerja tahun 2022 dan telah ditandatangani oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bila seluruh target itu tidak tercapai, maka konsekuensinya ia bersama jajarannya akan mundur dari jabatannya.
“Jangan sampai nanti kita memberikan laporan yang tidak sesuai, misal konektivitas jalan. Saya bilang bikin konektivitas di 3 lokasi, tapi ternyata di lapangan belum konek. Ini membahayakan, jadi laporan kinerja kita ini jangan hanya di atas kertas, tapi juga teruji di lapangan,” ia menekankan.
Dalam kurun waktu lima bulan terhitung mulai Januari - Mei 2022, Lilik mengungkapkan DSDABM telah menerima banyak pengaduan dari masyarakat mulai dari soal jalan berlubang hingga genangan air pasca hujan. Bahkan, ia mengaku tak jarang menerima surat pengaduan dari warga dan awak media.
“Banyak laporan atau pengaduan masyarakat, ada yang lewat aplikasi Wargaku, tapi yang pasti media lapornya banyak. Ada juga surat pengaduan, ada info dari teman-teman jurnalis. Laporan seperti itu paling lambat harus kita tangani 1×24 jam,” ia memastikan.
Terakhir, sampai bulan Mei 2022 IKO itu secara umum telah tercapai dengan rata-rata 100 persen. Dirinya berharap capaian target DSDABM Januari - Mei ini bisa konsisten sampai akhir tahun 2022 mendatang.
“Rata-rata sudah mencapai target seperti yang kami sampaikan pada pertemuan kali ini,” ia menandaskan.