Kamis, 05 August 2021 01:40 UTC
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (rompi) disela-sela pembekalan tim Tracer, kemarin 4 Agustus 2021 kemarin. Foto/Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Mulai hari ini rencana Aplikasi Silacak yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan akan diterapkan di Kabupaten Gresik, merupakan aplikasi pencatatan secara digital data kontak erat pasien Covid-19.
Aplikasi Silacak sendiri memberikan kemudahan pelacakan yang nantinya akan dilakukan oleh Bidan Desa, Babinsa dan juga Babinkamtibmas sebagai Tracer masyarakat yang terpapar virus covid-19.
Sementara, pada Rabu 4 Agustus 2021 mulai diturunkan dan para Tracer telah diberikan pembekalan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, terkait dengan akan diterapkannya penggunaan aplikasi Silacak tersebut.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, bahwa dalam situasi penanganan pandemi covid-19 ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak, dan bersama-sama melakukan tracing penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing.
Baca Juga: Optimalisasi Vaksinator Covid-19, Gresik Terjunkan 136 Relawan Nakes
“Dengan kolaborasi bersama jajaran TNI-Polri ini merupakan upaya untuk mengatasi dan menekan angka penyebaran Covid-19. Ini juga menjadi salah satu ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” terangnya, Kamis 5 Agustus 2021.
Ia mengatakan, dengan kemudahan melakukan tracing terhadap penyebaran Covid-19, maka akan mempermudah juga penanganan dilapangan.
“Dengan adanya tracer tersebut akan memudahkan petugas di lapangan dalam memantau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi dengan cepat dan akurat sehingga dapat dengan segera ditangani,” pungkas Bupati.
Secara teknis, aplikasi ini memudahkan pelacakan yang dulunya tercatat secara manual, sebab daerah penyebaran Covid-19 sangat luas, maka pelacakan menggunakan pendekatan 15 orang kontak erat pertama.
Baca Juga: Buka Posko Darurat Covid-19 di Bawean, Pemkab Gresik Siapkan Tabung Oksigen Gratis
Begitu kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui system aplikasi Silacak, melalui server SiLacak langsung terhubung ke pusat dan langsung dimonitor oleh Kemenkes RI.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, drg. Syaifuddin Ghozali menambahkan, idealnya dituntut dengan mendapatakan 15 orang yang di tracing dari kontak erat agar mengetahui penyebaran virus nya.
Namun selama ini di Kabupaten Gresik masih 2 atau 3 orang saja yang ditracing dari kontak erat pasien terpapar covid-19, drg. Ghozali menyebut hal ini rationya masih renda maka dibutuhkan data ideal dengan 15 orang kontak erat melalui tracing diatas.
"Kita masih landai, namun masih dituntut melakukan tracing, dan tuntutan persiapan yang luar biasa ini. Karena memang masih terdapat varian varian baru yang ditemukan diluar negeri. Maka butuh penanganan yang optimal," pungkasnya.
Sebagai catatan, dari hasil tracing dan ditemukan warga yang positiv terpapar covid-19, maka di haruskan melakukan Isolasi terpusat di tempat yan telah disediakan Pemkab Gresik, dan tidak lagi diperbolehkan melajukan isolasi mandiri.
