Logo

Swadharma Ning Pertiwi Tandai Tuntasnya Pembangunan GWK

Reporter:

Minggu, 05 August 2018 04:51 UTC

Swadharma Ning Pertiwi Tandai Tuntasnya Pembangunan GWK

Ilustrasi Garuda Wisnu Kencana. Ilustrator: Kharisma Gilang

JATIMNET,COM, Bali – Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali telah tuntas. Dalam prosesnya, pembangunan patung GWK ini memakan waktu 28 tahun dengan menghabiskan 754 kepingan. Tepatnya pada 31 Juli silam dilaksanakan pemasangan modul atau keping terakhir.

Untuk menandai berakhirnya proses pembangunan GWK dilaksanakan pementasan  Swadharma Ning Pertiwi di pelataran GWK, Sabtu malam 4 Agustus 2018. Pementasan seni itu sebagai bentuk penghargaan kepada para pekerja yang sekaligus seniman pematung.

Swadharma Ning Pertiwi dipresentasikan para seniman dengan membawakan repertoar tentang keragaman suku, agama, etnik, bahasa, dan kebudayaan yang terangkum dalam Bhinneka Tunggal Ika.

“Perhelatan (Swadharma Ning Pertiwi) ini untuk memberikan penghargaan kepada 120 seniman yang bekerja keras menyusun patung GWK. Sebagian besar dari mereka telah bekerja selama 28 tahun,” kata seniman penggagas sekaligus pembuat patung GWK, Nyoman Nuarta seperti dikutip Antara, Minggu 5 Agustus 2018.

Dijelaskan Nyoman Nuarta bahwa pembangunan patung GWK tidak mudah. Selain memakan waktu selama 28 tahun, kepingan patung diangkut dengan 300 truk. Sebab bobot dari masing-masing keping patung yang mencapai 3 ton itu diambil dari Badung, kemudian dikirim ke bengkel kerja di dekat patung GWK di Ungasan, Bali.

“Para seniman menggunakan crane untuk mengangkat dan memasang kepingan patung. Bukan perkara mudah bagi seniman, karena mereka harus bergelantungan ratusan meter dari permukaan tanah,” lanjutnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana mengatakan, GWK menjadi salah satu bentuk pengayaan produk pariwisata di Bali.

“Bali bukan sekedar pariwisata berbasis alam dan budaya. Tetapi juga pariwisata berbasis kreativitas manusianya,” terang Pitana dalam soft opening Sabtu malam.

Kedepan pihaknya segera menggandeng pengelola GWK untuk mempromosikan ikon baru tersebut sebagai salah satu daya tarik pariwisata wisatawan mancanegara.