Logo

Surabaya Membara, Risma Tahu Setelah Tiga Nyawa Melayang

Reporter:

Sabtu, 10 November 2018 06:55 UTC

Surabaya Membara, Risma Tahu Setelah Tiga Nyawa Melayang

Ilustrasi: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  menyesalkan insiden saat pertunjukan drama kolosal "Surabaya
Membara" di viaduk Jalan Pahlawan, Jumat malam, 9 November 2018.

Dalam insiden tersebut, tiga orang meninggal dan belasan orang luka-luka. "Kami tidak tahu. Saya sudah cek mulai camat, asisten, sekda tidak ada yang tahu. Saya juga tidak tau, saya tahu setelah kejadian," kata Tri Rismaharini usai upacara Hari Pahlawan di Taman Surya, Surabaya, Sabtu.

Risma mengatakan kegiatan tersebut tidak ada surat pemberitahuan atau izin dari Pemkot Surabaya. "Kami jangan ditanya itu kenapa tidak ada izin karena kami tidak tahu sama sekali. Tolong tanyakan ke panitia," katanya.

Hanya saja, Risma mengatakan yang penting saat ini korban luka-luka sudah ditangani sebaik mungkin oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, lanjut  dia, Linmas Surabaya ikut mengerahkan 10 ambulance untuk mengantarkan  korban ke tiga rumah sakit di Surabaya.

"Ada korban yang lukanya parah sehingga kami cepat tangani. Kami juga  menghubungi pihak keluarga korban. Bahkan kami umumkan ke media dua korban meninggal yang belum diketahui identitasnya," ujarnya.

Saat ditanya apakah kegiatan tahun-tahun sebelumnya juga tidak  berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya, Risma menegaskan bahwa pihaknya  tidak berbicara tahun lalu, melainkan tahun ini. "Yang mengeluarkan  izin itu bukan pemkot saja, itu ada izin keramaian dari kepolisian dan lainnya," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan acara "Surabaya Membara" bukan kegiatan dari Pemkot Surabaya. "Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, Pemkot Surabaya ikut membantu evakuasi  para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit dan melakukan  pendataan para korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan  dengan pihak keluarga. (ant)