Senin, 24 September 2018 04:38 UTC
Suasan pelantikan 12 kepala daerah di Jawa Timur, Senin, 24 September 2018. Foto: Nani Mashita
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyoroti 12 kepala daerah yang baru saja dilantik di Gedung Negara Grahadi, Senin 24 September 2018. Dalam pidato sambutannya, Soekarwo mengatakan pelantikan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan sejak pelaksanaan pilkada serentak 2018 lalu.
Dia bersyukur pelaksanaan pilkada berjalan lancar meski ada tiga daerah yang mengajukan sengketa pilkada di MK dan satu yang menggelar PSU yaitu di Sampang.
“Saya yakin masyarakat Jatim bangga menyambut kehadiran pemimpin baru dengan impian baru. Semoga membawa kesejahteraan, yang lebih baik di kabupaten dan kota yang Anda pimpin,” katanya.
Politisi dari Partai Demokrat itu lantas menjabarkan sejumlah masalah di 12 daerah tersebut. Ia menyebut Kabupaten Probolinggo agar fokus menurunkan kemiskinan dan meningkatkan angka harapan bersekolah yang hanya 12,06 tahun.
Padahal rata-rata harapan sekolah di Jatim adalah 13,09 tahun. Lama sekolah di Kabupaten Probolinggo 5,68 tahun. Padahal rata rata lama bersekolah di Jatim adalah 7,34 tahun.
Beralih ke Bangkalan, Pakde menyoroti penduduk miskin yang masih sangat tinggi yaitu mencapai 21,32 persen. “Bangkalan jadi salah satu daerah tertinggal di Jatim setelah Sampang,” katanya. Di Bangkalan, harapan lama sekolah hanya 11,57 dan angka lama sekolah cuma mencapai 5,14 tahun.
Kepada Bupati Bojonegoro, Soekarwo meminta agar menurunkan lagi angka kemiskinan yang saat ini masih mencapai 14,34 persen.
Di Kabupaten Nganjuk, Soekarwo menyorot harapan lama sekolah 12,83 tahun yang sudah mendekati angka rata-rata. Dia juga meminta agar fungsi poskesdes agar tiap desa ada satu bidan dan dua perawat.

“Untuk Pamekasan, masyarakat miskin masih 16 persen. Penderita kusta tercatat 272 kasus dengan IPM 64,93. Jadi Pak Badrut (Badrut Tamam) harus didorong karena rata-rata lama sekolah hanya 6,25 tahun,” katanya menyebut Badut Tamam yang terpilih jadi Bupati Pamekasan.
Untuk wilayah Kabupaten Pasuruan, jumlah pengangguran sangat tinggi mencapai 14,97 persen. “Tolong tingkatkan pelatihan lewat BLK (Badan Latihan Kerja),” tuturnya.
Di Kabupaten Magetan, dia meminta agar pemerintah yang baru fokus mengenai kesehatan. Begitu juga dengan Kabupaten Madiun agar memaksimal poskesdes dan terus meningkatkan angka harapan sekolah.
Untuk Kabupaten Lumajang, penderita kusta cukup tinggi 164 orang. “IPM juga harus ditingkatkan lagi,” ungkap Pakde Karwo, sapaannya.
Untuk Kota Malang, Pakde Karwo menyebut angka penggangguran masih sangat tinggi, yakni mencapai 31.973 orang. “Pengangguran terbuka di Kota Malang sangat tinggi sekali. Harus dikurangi lewat program peningkatan keterampilan,” katanya.
Di Jombang, Soekarwo meminta agar menurunkan angka pengangguran terbuka. Untuk Bondowoso, Soekarwo menyoroti angka kemiskinan masih di angka 14,54 persen. Meski angka ini sudah turun dari sebelumnya yang mencapai 20 persen.
“Semoga Bondowoso yang masuk daerah tertinggal, di tahun 2019 bisa lepas (daerah tertinggal),” katanya.
Soekarwo juga meminta agar kepala daerah yang dilantik mengedepankan transparansi anggaran, fokus penanggulangan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan publik serta meniadakan pungli di puskesmas.
“Khusus korupsi, sekarang agak sulit karena terkait integritas. Jadi saya mohon di cek, kok mobilnya baru duitnya dari mana,” ujarnya.
