Minggu, 02 August 2020 03:00 UTC
LOCKDOWN. Gedung Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Amanah, Kota Probolinggo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Setelah sempat dilakukan lockdown, sejak Kamis 30 Juli 2020 karena pemilik Rumah Sakit Ibu dan anak (RSIA) Amanah, Kota Probolinggo terkonfirmasi Corona Virus Disease atau Covid-19.
Kini RSIA tersebut dibuka kembali memberikan pelayanan. Guna memastikan steril dari sebaran Covid-19, pihak RSIA melakukan pemeriksaan swab bagi dokter, perawat dan bidan yang bertugas.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kota Probolinggo, dr Abraar Kuddah mengatakan, lockdown di RSIA Amanah tujuannya untuk tracing kontak. “Kami berkirim surat imbauan lockdown kepada pihak RS, agar tidak menerima pasien terlebih dahulu," kata dr Abraar, Sabtu 1 Agustus 2020.
dr Abraar menyampaikan, kalau pemilik RS yakni AM memang terkonfirmasi positif Covid-19. Bersangkutan melakukan test Swab mandiri di Surabaya, dan hasilnya ditembuskan ke Kota Probolinggo.
BACA JUGA: 12 Orang Dari Klaster Pelangi Menambah Daftar Panjang Sumbang Pasien Covid-19 di Probolinggo
Dikonfirmasi Sabtu 1 Agustus 2020, Pemilik RSIA Amanah, AM menyebutkan, penghentian layanan RSIA merupakan kekhawatiran bersama dalam memutus, penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit.
Namun demikian, pria yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo itu, pada Jum’at malam 31 Juli 2020, hasil swab seluruh pegawai RSIA dan keluarganya keluar, serta dinyatakan negatif Covid-19.
“Alhamdulillah malam kemarin, semua karyawan rumah sakit baik dokter, bidan maupun perawat sudah selesai test swab semua dan hasilnya negatif,” katanya.
BACA JUGA: Dua Anggota DPRD Probolinggo Positif Covid-19
Dengan hasil tersebut, AM menyampaikan pihaknya kemudian memutuskan membuka kembali layanan RSIA. "Semoga ini cepat pulih dan kita semua dapat beraktivitas normal,” tandas dokter spesialis kandungan tersebut.
Sementara data update per Sabtu 1 Agustus 2020, jumlah warga terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kota Probolinggo mencapai 238 orang. Dimana rinciannya, positif baru ada 1 orang dan sembuh baru ada 7 orang.
Lalu Dirawat di Surabaya 1 orang, Dirawat di Probolinggo 72 orang. Untuk total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 158 orang, sedangkan yang meninggal dunia ada sebanyak 7 orang.