Logo

Sebaran Covid-19 Meningkat, Muhaimin Dukung Wacana PPKM Darurat

Reporter:

Selasa, 29 June 2021 23:40 UTC

Sebaran Covid-19 Meningkat, Muhaimin Dukung Wacana PPKM Darurat

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar. Foto : Jaka/Man

JATIMNET.COM, Jakarta - Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia tak kunjung turun, justru sebaliknya malah semakin melonjak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada 29 Juni 2021, bahwa terdapat 2.156.465 kasus orang yang dianggap positif Covid-19.

Hal itu mengalami kenaikan mencapai 20.467. Kemudian yang sembuh 1.869.606, meninggal 58.024, suspek 132.723, spesimen 143.957 dan kasus aktif 228.835. Dengan data tersebut, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar setuju apa yang diambil kebijakan dari pemerintah pusat.

Di mana, Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 30 Juni 2021. Menurut Muhaimin, kebijakan tersebut sepatutnya segera diimplementasikan mengingat sebaran Covid-19 di Indonesia semakin sulit dikendalikan.

“Saya dengar juga kabar itu (PPKM Darurat). Kebijakan ini patut diambil melihat kasus Covid-19 di Indonesia yang terus naik,” kata politisi yang akrab disapa Gus Ami dikutip di laman DPR RI, Selasa 29 Juni 2021.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Satgas Covid-19 Surabaya Terapkan Kebijakan SIKM

Pemerintah sebenarnya sudah memberlakukan PPKM Mikro sejak Februari 2021, dan beberapa kali sempat diperpanjang. Meskipun Presiden memutuskan untuk mengambil pengetatan atau penebalan PPKM Mikro medio Juni lalu, kasus Covid terus naik.

 Karena itu Gus Ami mendukung penuh rencana pemerintah menetapkan PPKM Darurat. Dia mengingatkan bahaya Covid-19 kini menyasar bukan saja ke kalangan dewasa, tapi juga anak-anak. “Saya ingatkan ancaman Covid saat ini semakin serius. Bahkan sudah menjangkiti anak-anak,” tutur Gus Muhaimin.

Meski begitu, Gus Ami tetap mengimbau ketaatan masyarakat dalam kondisi sekarang ini sangat penting. Termasuk PPKM berangkat dari kesadaran, sehingga tidak ada upaya mencari celah untuk melanggar. Pasalnya, wabah ini menyangkut keselamatan jiwa bersama, bukan lagi urusan orang perorang.
 
"Masalah pandemi ini menyangkut keselamatan jiwa bersama, bukan lagi urusan kelompok atau orang perorang. Satu saja di antara warga lalai, abai, ceroboh, dan nekat maka berpengaruh terhadap yang lainnya,” tuturnya.