
Reporter
ZulafifKamis, 7 April 2022 - 09:40
Editor
Ishomuddin
TEWAS TERTEMBAK. Jasad Idam Kholik saat berada di kamar mayat RSUD Waluyojati, Kraksaan, Kamis, 7 April 2022. Idam tewas tertembak peluru senapan angin bosnya saat latihan menembak. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Seorang pria berusia 30 tahun di Kabupaten Probolinggo tewas setelah tertembak senapan angin sewaktu mengikuti latihan menembak di areal persawahan Dusun Sukun, Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Kamis, 7 April 2022.
Korban adalah Idam Kholik, 30 tahun, warga Dusun Rondukuning, Desa Bulang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Korban tewas setelah diterjang peluru nyasar dari senapan angin milik Daud Patriono Immanuel, 50 tahun, warga Desa Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Ironisnya, pemilik senapan angin tersebut adalah bos korban. Sewaktu kejadian, korban memang tengah menemani Daud belajar menembak menggunakan senapan angin.
BACA JUGA: Wartawan di Sumut Tewas Ditembak OTK
Kapolsek Maron Iptu Samiran saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kejadian bermula sewaktu korban memasang sebuah kardus pada pohon kelapa sebagai sasaran latihan menembak sekitar pukul 12.45 WIB.
Usai memasang kardus tersebut, Daud lantas memulai latihan menembaknya. Nahas, peluru kemudian menyasar ke tubuh korban yang cukup dekat dengan sasaran.
"Jaraknya sebenarnya sekitar 60 meter antara lokasi menembak dan sasaran. Namun malah terkena korban," kata Samiran.
Setelah tertembak di bagian dada kanannya, korban kemudian roboh dan terkapar. Melihat karyawannya sekarat, Daud kemudian berupaya membawa korban ke puskesmas setempat. Namun, nyawa korban tak dapat tertolong.
Mendengar informasi tersebut, petugas Polsek Maron langsung menyusul ke puskesmas dan melihat korban sudah meninggal dunia. Jasad korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSUD Waluyojati, Kraksaan.
"Pelaku sudah kami amankan sampai proses penyelidikan usai dilakukan," kata Samiran.
BACA JUGA: Tewas Ditembus Peluru Tak Bertuan?
Sementara itu, di RSUD Waluyojati, Kraksaan, keluarga korban sudah berada di lokasi guna melihat anggota keluarganya yang meninggal akibat tertembak senapan angin tersebut. Kakak korban, Nurul, 36 tahun, mengatakan awalnya ia dikabari jika adiknya meninggal karena kecelakaan.
"Kabar awalnya bukan karena tertembak, tapi katanya kecelakaan sampai adik saya meninggal," kata Nurul.
Nurul menyampaikan adiknya tersebut memang sudah lama menjadi karyawan, bahkan orang kepercayaan Daud bekerja di bisnis jual beli ayam. Sepengetahuannya, korban memang kerap diajak berburu oleh bosnya tersebut.
"Karena adik saya termasuk orang yang rajin, jadi dipercaya oleh bosnya," tutur Nurul.
Meski demikian, pihak keluarga tetap meminta dilakukan autopsi atas meninggalnya korban. Untuk memenuhi permintaan korban, pihak rumah sakit bakal bekerjasama dengan tim Forensik Polda Jawa Timur.