JATIMNET.COM, Gresik - Operasi yustisi dalam peningkatan kepatuhan protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serentak dilakukan di Gresik, Selasa, 12 Januari 2021.

Operasi ini melibatkan petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, Dishub, Dinkes, dan Satpol PP Kabupaten Gresik serta Polsek berkolaborasi dengan Koramil dan Trantib Kecamatan masing-masing.

Meski demikian, masih terdapat warung dan kafe yang buka melebihi jam yang telah ditentukan.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto yang memimpin patroli gabungan skala besar bersama Forkopimda Gresik menjelaskan peningkatan operasi yustisi memberikan imbauan dan sosialisasi untuk mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Hari Pertama PPKM di Gresik, Belasan Pelanggar Diberi Sanksi

Operasi yustisi ini menyasar pusat perbelanjaan, kafe atau warung kopi (warkop) yang rawan terjadi kerumunan. Petugas memberi teguran lisan terhadap sejumlah warkop yang hingga diatas jam 19.00 WIB.

Bahkan mayoritas para penikmat kopi juga tidak memakai masker dengan benar. "Mengingat kasus positif Covid-19 tak kunjung mereda, kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Arief.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim yang hadir dalam operasi yustisi berskala besar mewanti-wanti untuk semua pengembang pusat perbelanjaan dan kafe atau warkop untuk mematuhi PPKM.

"Kalau mal sudah menaati peraturan, begitu juga kafe dan warkop. Meski ada beberapa yang masih buka di atas jam yang telah ditentukan, namun mereka langsung menutupnya. Seperti di mal ini semua tenant sudah tutup," kata Qosim saat operasi yustisi di Icon Mall, Senin malam, 11 Januari 2021.

BACA JUGA: PPKM Diberlakukan, Khofifah Imbau Semua Daerah Perketat Prokes

Menurutnya, petugas gabungan akan terus melakukan operasi serupa dalam masa PPKM selama 11 sampai 25 Januari 2021. Pihaknya juga membawa tim medis yang siap melakukan rapid test bagi pelanggar.

Sementara itu, General Manager Icon Mall, Alfialdy Baenars, mengaku semua tenant yang ada di Icon Mall akan selalu mematuhi peraturan yang ditentukan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan dan membuka serta menutup mal sesuai ketentuan.

"Kalau untuk kebaikan bersama kami akan ikuti aturan itu dan juga akan mengkaji ulang setiap acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan untuk di jadwal ulang pelaksanaannya," katanya.