JATIMNET.COM, Surabaya – Mampetnya kran gol menjadi sorotan pelatih Persebaya Djajang Nurjaman saat timnya ditahan imbang, 1-1 oleh PS Tira Persikabo, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu 21 Juli 2019.

Dalam permainan tersebut, Persebaya memiliki lima peluang dan hanya satu yang bisa dikonversi menjadi gol. Hal ini menuntutnya memutar otak untuk mencari solusi jelang lawatan ke kandang Semen Padang di akhir bulan nanti.

“Kami akui lini depan masih buruk dan akan menjadi evaluasi agar lebih baik,” kata Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman.

BACA JUGA: Persebaya Berbagi Satu Poin dengan PS Tira Persikabo

Masalah lini depan ini menjadi sorotan bagi mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan itu. Salah satu faktor paling utama adalah padatnya jadwal pertandingan, yang membuatnya harus melakukan rotasi pemain.

“Pemain bukan robot, sementara rotasi pemain menjadi kebutuhan karena padatnya jadwal pertandingan,” kata Djanur, sapaannya.

Salah satu rotasi yang dilakukan Djanur adalah mengistirahatkan Osvaldo Haay dan Manuchehr Jalilov di babak pertama. Keduanya baru dimasukkan pada babak kedua untuk menggantikan Irfan Jaya dan Rendi Irwan. Begitu juga dengan Ruben Sanadi yang ditarik dan digantikan Novan Setya pada laga melawan PS Tira Persikabo.

BACA JUGA: Persebaya Ditahan Imbang PSIS Semarang di Kandang

Masalah mampetnya kran gol akan dijadikan evaluasi tim berjuluk Bajul Ijo itu jelang lawatan ke Stadion Agus Salim 28 Juli nanti. Persebaya harus mampu mencuri poin jika ingin tetap bersaing di papan atas.

Ditahan imbang 1-1 di kandang saat menjamu PS Tira Persikabo merupakan pukulan telak. Sebab tim kebanggaan warga Surabaya itu telah empat kali bermain imbang di kandang. Menjamu PSIS dan Kalteng Putra berakhir 1-1 dan menjamu Barito Putra berkesudahan 2-2.