Selasa, 01 January 2019 11:52 UTC
Pelaksanaan BBM Satu Harga telah mencapai 131 titik lembaga penyalur. Foto: DOK
JATIMNET.COM, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Fanshurullah Asa mengatakan pelaksanaan BBM Satu Harga telah mencapai 131 titik lembaga penyalur.
Jumlah tersebut melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 130 titik.
"Sampai akhir 2018 ini justru yang beroperasi 131 lokasi. Jadi ada 1 lokasi tambahan yang kami majukan, karena memang sudah siap, yang kemarin saya resmikan di Maluku Tenggara Barat, yaitu di Saumlaki", kata Fanshurullah Senin 31 Desember 2018 dalam laman esdm.go.id.
Pemerintah menargetkan BBM satu harga dilaksanakan di 130 lokasi khususnya di kecamatan-kecamatan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Realisasi Program BBM 1 Harga di tahun 2018 ini diproyeksikan dapat menjangkau sebanyak kurang lebih 421.955 Kepala Keluarga. Artinya, BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga Indonesia di berbagai wilayah 3T.
BACA JUGA: Pertamina Realisasikan 58 Titik BBM Satu Harga
Program itu dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2016 agar harga jual resmi BBM jenis Bahan Bakar Penugasan (Premium/RON 88) sebesar Rp 6.450 per liter dan jenis Bahan Bakar Tertentu (Solar) Rp 5.150 per liter hingga ke daerah-daerah pelosok Indonesia pada konsumen pengguna sama.
Kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga sebagai upaya pemerintah wujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T.
Pemerataan BBM Satu Harga akan dirasakan oleh warga Indonesia yang tinggal di Bagian Timur, Tengah dan Barat. Hal ini seperti di Papua yang wilayahnya sering menjadi sorotan karena harga BBM lebih tinggi ketimbang harga yang berlaku di Pulau Jawa dan wilayah lainnya yang bisa mencapai Rp 40 Ribu hingga Rp 100 Ribu per liter.
Dengan kehadiran BBM 1 Harga, masyarakat yang tinggal khususnya di wilayah-wilayah 3T dapat merasakan harga BBM penugasan dan BBM Subsidi sama dengan daerah lainnya di Indonesia.