Rabu, 27 January 2021 07:20 UTC
VAKSINASI: Perwakilan dari TNI saat menjalani vaksinasi, Selasa 26 Januari 2021. Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Pendopo Kabupaten Ponorogo dengan jenis Sinovac diwakili oleh 14 perwakilan dari forum pimpinan daerah dan beberapa tenaga kesehatan (Nakes)
Dari pimpinan daerah diwakili oleh perwakilan dari Pemda, TNI/POLRI, Pimpinan Muhammadiyah, NU, Satpol PP, BPBD, Kejaksaan dan Pengadilan serta Ketua IDI, PDGI, PPNI, IBI. Dari sejumlah perwakilan tersebut sebelum dilakukan vaksinasi terlebih dahulu dicek riwayat kesehatan dan keluhan penyakit yang sedang dialami.
Meski ada beberapa perwakilan yang memiliki keluhan batuk dan beberapa memiliki tekanan darah lebih dari 140 mm H. Namun, akhirnya sejumlah 13 perwakilan berhasil divaksinasi dengan lancar. Hanya satu perwakilan yang tidak bisa hadir karena satu alasan tertentu.
“Saya tadi sempat ditensi dua kali 150 lebih, lalu diminta istirahat sebentar tensi saya turun dan siap untuk di-vaksinasi,” kata Sekretaris Daerah Ponorogo, Agus Pramono, Rabu 27 Januari 2021.
BACA JUGA: Vaksinasi di Surabaya Gunakan Sistem e-Tiket
Agus menuturkan tidak tahu kenapa tensi darahnya sempat meninggi padahal biasanya tensi darahnya selalu normal. Bahkan saat diajukan 16 pertanyaan tentang riwayat kesehatan tidak ada masalah dan siap untuk divaksin. “alhamdulillah istirahat 15 menit tensi sudah turun dan sudah selesai vaksinasi,” tutur Agus.
Sementara Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menerangkan kondisi Ponorogo yang masuk kedalam zona merah membuat vaksinasi kepada para tenaga kesehatan sangatlah penting. Untuk pada tahap pertama sejumlah 3.200 vaksin yang datang ditujukan untuk para tenaga kesehatan.
“Vaksinasi 3.820 seluruh tenaga kesehatan di Ponorogo selesai Maret, baru setelah itu diutamakan ke pelayan publik,” terang Ipong.
Ia mengungkapkan kenapa banyak dari unsur Forpimda yang tidak bisa divaksin dikarenakan selain masalah usia dan riwayat kesehatan, sebagian diantaranya merupakan penyintas Covid-19, meskipun saat ini sudah dinyatakan sembuh. “Kebetulan saya pak Bupati, pak Kapolres, pak Dandim, Ketua DPRD kabeh wes kenek covid, termasuk yang tidak boleh ikut vaksin,” pungkas Ipong.